Suara.com - Engeline Margriet Megawe (Angeline) selama hidupnya tidak boleh main keluar rumah sambil membawa boneka oleh ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe alias Margaret.
Hal tersebut diungkapkan oleh Callista Rukimi Astanti, teman Margaret yang menjadi saksi untuk memberatkan Margaret dalam kasus penelantaran anak. Callista dihadirkan ke di Polresta Denpasar oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar.
Keberadaan boneka barbie itu terungkap saat jenazah Angeline ditemukan. Angeline memeluknya.
Berdasarkan keterangan Callista, selama Callista kos di rumah Margaret selama 1,8 tahun, belum pernah melihat Angeline keluar rumah membawa boneka.
"Bonekanya itu selalu ada di kamar ibunya. Kalau tahu boneka itu dibawa keluar dari rumah pasti Margaret marah," katanya.
Menurut Harris Arthur tim kuasa hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar, bila menilai dari kesaksian Callista, terbaca siapa sebenarnya yang membunuh Angeline.
"Bila melihat kesaksian itu kita pasti berpikir dan menduga bahwa Angeline ini meninggal di kamar ibu angkatnya. Kita tahu saat Angeline meninggal dia membawa boneka itu," katanya, Jumat (3/7/2015).
"Boneka itu kan pemberiannya (Margaret) makanya tidak boleh dibawa keluar," Harris menambahkan.
Siang tadi, Callista diperiksa sekitar lima jam sebagai saksi kasus pembunuhan Angeline dengan tersangka Margaret.
Sekitar 32 pertanyaan diajukan kepadanya. Perempuan paruh itu ditanyai oleh penyidik seputar kehidupan Angeline dan bagaimana Margaret mengurus Angeline.