Ibu Diduga Gergaji Tangan Anak, Polres Jaksel Periksa Dua Orang

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 03 Juli 2015 | 15:52 WIB
Ibu Diduga Gergaji Tangan Anak, Polres Jaksel Periksa Dua Orang
Ilustrasi kekerasan terhadap anak (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyidik Polres Jakarta Selatan sudah memeriksa tiga warga Cipulir, Kebayoran Lama, sebagai saksi kasus penganiayaan ibu rumah tangga berinisial LSR terhadap anak kandung berinisial GT (12). Ibu itu diduga juga menggergaji tangan GT.

"Saksi tiga orang warga, ibu F, Ketua RT, dan korban sendiri," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jaksel Komisaris Polisi Aswin kepada Suara.com, Jumat (3/7/2015).

Aswin mengatakan saat ini proses penyelidikan dan penyidikan sedang berlangsung.

Penyidik, katanya, belum memanggil LSR karena saat ini penyidik masih mengumpulkan alat bukti.

Untuk penanganan korban, kata Aswin, polisi sudah meminta bantuan psikolog untuk mendampinginya.

"Dan korban juga sudah dimintakan perlindungan Dinas Sosal untuk anak di Cipayung," kata Aswin.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kata Aswin memang ditemukan luka gores atau baret-baret di kedua tangan korban. Selain itu juga ditemukan luka di wajah. Tapi, polisi belum bisa menyimpulkan luka tersebut akibat gergaji, sebelum dilakukan visum oleh dokter.

Kasus dugaan penganiayaan anak dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan pada 29 Juni 2015.

Kasus ini sebelumnya dilaporkan warga ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia, lalu diteruskan ke Polres Jakarta Selatan.

"Kita minta polisi menangani kasus ini lebih cepat. Kita minta supaya hari ini diperiksa kembali saksi-saksi semua, karena kita khawatir ada adiknya ikut alami hal yang sama," kata Sekretaris Jenderal KPAI Erlinda.

Erlinda berharap polisi segera memeriksa ibu rumah tangga tersebut sehingga diketahui duduk persoalannya.

"Ini sudah ruang lingkup polisi. KPAI sudah koordinasi. Harapannya cepat ditangani. Kita serahkan ke SOP polisi. Kita berterimakasih ke Polres Jaksel," kata Erlinda.

Korban awalnya ditemukan tetangga saat kabur dari rumah.

Menurut Erlinda, saat tangan GT mendapat perlakuan kasar, dia berontak sehingga tidak terjadi luka serius.

"Untungnya, anak ini cukup besar tubuhnya, berontak saat kejadian itu. Untuk luka, hanya di kulit bagian luar karena melawan dan memberontak dan berusaha untuk melepaskan diri dari ibu," kata Erlinda.

Erlinda mengatakan menurut keterangan warga, ibu GT tidak merasa bersalah dengan tindakannya.

"Katanya perlakuan itu untuk mendidik anak. Ibu itu merasa tidak salah dan menuduh tetangga malah ikut campur," kata Erlinda.

REKOMENDASI

TERKINI