Suara.com - Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto mengatakan masih mendalami penyebab pesawat Hercules A-1310 jatuh di Medan, Sumatera Utara. Informasi sementara, pesawat tersebut mengalami kerusakan mesin nomor empat bagian kanan paling luar.
"Itu pengalaman KSAU, pengalaman Pangops sebagai penerbang, kalau ada kejadian itu, ada beberapa yang bisa jadi kesimpulan awal. Tapi ini belum jadi kesimpulan. Jadi diperkirakan," kata Badarmanto di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (2/7/2015).
Sebelum menumbuk bumi, pesawat yang diterbangkan Kapten Shandy Permana diduga menabrak antena Radio Joy FM di kompleks Sekolah Bethany, Jalan Jamin Ginting, Simpang Perumnas, Simalingkar.
Menurut Badarmanto pesawat Hercules tersebut seharusnya bisa diselamatkan seandainya tidak menabrak antena radio.
"Lingkungan bandara di bangun semaunya. Kalau seandainya di sana tidak ada antena menurut penerbang bisa terselamatkan," katanya.
"Idealnya pangkalan TNI ring paling luar lima kilometer tidak ada obstacle (halangan). Di Medan bisa dihitung hanya beberapa kilo. Dua menit terbang bisa dihitung. 4 kiloan. Nggak nyampai lima," Badarmanto menambahkan.
Saat ini, TNI AU masih menelusuri penyebab utama kecelakaan pesawat menewaskan 122 orang di dalam pesawat dan melukai sejumlah warga sekitar lokasi jatuh.
Untuk mengetahui penyebab, TNI AU bekerjasama dengan pengamat penerbangan hingga pabrik pembuat pesawat.
"Investigasikan tidak dibatasi waktu. Kita akan melibatkan semua, kita libatkan ahli mungkin dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) mungkin dari pabrik sana juga," kata dia.