Menurut Calon Panglima TNI, Ini Tantangan Indonesia di Masa Depan

Rabu, 01 Juli 2015 | 18:52 WIB
Menurut Calon Panglima TNI, Ini Tantangan Indonesia di Masa Depan
Komisi I DPR RI gelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Calon Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/7). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, akan ada pergeseran tantangan konflik di masa yang akan datang. Jika sebelumnya konflik timbul karena perebutan sumber daya energi, yaitu minyak yang berasal dari fosil, di masa depan konflik akan timbul karena perebutan sumber daya alam dan pangan.

"Nantinya akan terjadi pergeseran konflik dunia. Dulu, 70 persen merebutkan energi fosil. Nanti akan bergeser kepada sumber pangan, air dan energi," kata Gatot dalam memaparkan visi dan misinya sebagai calon Panglima TNI saat fit and proper test di Komisi I DPR, Jakarta, Rabu (1/7/2015).

"Kalau sekarang lokasi konflik dunia di Timur Tengah atau yang kita kenal sebagai 'Arab Spring', maka ke depan konflik dunia akan bergeser ke negara kaya alam yang berada di ekuator, termasuk Indonesia," sambungnya.

Karenanya, menurut Gatot, potensi ancaman konflik global seperti ini‎ harus diantisipasi dengan memperkuat TNI. Gatot menegaskan, perlu konsolidasi untuk menjaga dan meningkatkan keamanan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain melakukan modernisasi alutsista, harus dilakukan pula pembenahan doktrin dan peningkatan pembinaan satuan.

"TNI siap membantu mengatasi ancaman itu, juga dengan menyadarkan dan menyamakan persepsi masyarakat tentang potesi ancaman melalui program tutorial," kata Gatot.

Usai memaparkan visi misi, Gatot akan menjalani uji kelayakan (fit and proper test) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Fit and proper test dilakukan secara tertutup untuk menjaga kerahasiaan informasi yang dinilai sensitif bila dijadikan konsumsi publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI