Suara.com - Setelah menertibkan pedagang kaki lima di kawasan Monumen Nasional, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menertibkan PKL yang berdagang di bahu jalan atau jalan inspeksi sungai.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama siap disalahkan. Keberadaan mereka dinilai turut memicu macet, banjir, dan kesemrawutan Ibu Kota.
Ahok mengakui selama ini bertindak reaktif, misalnya baru berencana melebarkan sungai kalau sudah datang banjir.
"Ibaratnya orang mau buang air besar baru bikin WC-nya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/6/2015).
"Ya pokoknya prinsip kita jelas, jalan inspeksi kalau sungainya mau dikeruk kita pasti bongkar," Ahok menambahkan.
Ahok menegaskan tidak hanya bangunan PKL yang akan dibongkar, rumah-rumah warga yang berdiri di jalur inspeksi atau ruang terbuka hijau juga akan diratakan dengan tanah setelah terlebih dahulu diberi peringatan.
"PKL rumah, toko yang nutupin saluran pasti bongkar. Kita selama ini bertahun-tahun banjir mau kerja," ujarnya.