Suara.com - Perwakilan Lanud Sulaiman Bandung mengirimkan sebuah tim khusus ke Medan, Sumatera Utara, untuk mengindentifikasi 4 anggotanya yang menjadi korban kecelakaan Pesawat Hercules C-130. Tim itu juga membantu proses pemulangan jenazah.
Keempat jenazah itu merupakan anggota Depo Pemeliharaan 70 Satuan Pemeliharaan 71. Tim yang diberangkatkan berjumlah 3 orang.
"Dari perwakilan Lanud Sulaiman ada yang diberangkat ke Lanud Soewondo Medan. Perwakilan di sini ada yang berangkat ke sana yakni sebanyak satu tim dari Sathar 71, kurang lebih tiga orang," kata Danlanud Sulaiman Kolonel PNB Olot Dwi Cahyomo, di Bandung, Rabu (1/7/2015).
Keempat jenazah dari Lanud Sulaiman Bandung sebenarnya telah teridentifikasi. Sehingga tim yang dikirimkannya tersebut akan membantu proses pemulangan jenazah.
"Tugas mereka sekalian mengintidikasi, kebetulan sudah diindenfikasi jadi tinggal mengantarkan jenazah saja. Dan yang pasti kami warga Lanud Sulaiman dan seluruh yang ada di sini, kami turut berbela sungkawa atas musibah yang terjadi di medan," kata dia.
Ia menuturkan, sebanyak empat orang anggota Depo Pemeliharaan 70 Satuan Pemeliharaan 71 Lanud Sulaiman Bandung menjadi korban pesawat Hercules A-1310 tipe C-130 dari Skadron 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015) kemarin.
"Yang ada di Lanud Sulaiman ini ada kegiatan operasi untuk saat itu ke Tanjung Pinang. Sebanyak empat orang di bawah Depohar 70 Sathar 71 Lanud Sulaiman," kata dia.
Keempat personil tersebut sedang melaksanakan tugas Ground Support Equipment (GSE) atau bantuan pemeliharaan lapangan.
Berikut adalah nama empat personil Depo Pemeliharaan 70 Satuan Pemeliharaan 71 Lanud Sulaiman yang jadi korban kecelakaan Pesawat Hercules A-1310 tipe C-130.
1. Lettu Lek Rahmat Shamdany jabatan Kepala Unit Sistem Bengban Sathar 71. Meninggalkan satu istri (Yevi Triwahyuni) dan satu anak (Jihan Letica Putri).