Ini Alasan Komisi I DPR Terima Sutiyoso Jadi Kepala BIN

Selasa, 30 Juni 2015 | 17:53 WIB
Ini Alasan Komisi I DPR Terima Sutiyoso Jadi Kepala BIN
Sutiyoso usai fit and proper test calon Kepala Badan Intelijen Negara di Komisi I DPR [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, 10 fraksi di Komisi I DPR RI menerima dan mendukung Sutiyoso menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Keputusan ini nantinya akan segera diajukan ke Pimpinan DPR untuk diajukan ke Paripurna.

"Dengan begitu, 10 fraksi di Komisi I menerima Sutiyoso menjadi Kepala BIN, pertimbangan ini akan kami laporkan ke pimpinan DPR untuk di rapat paripurnakan untuk ditetapkan dari keputusan Komisi I menjadi Keputusan DPR," kata Mahfudz menutup fit and proper test Komisi I untuk Kepala BIN, di DPR, Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Mahfud memaparkan, dari seleksi administrasi, Komisi I menetapkan seluruh dokumen dan data yang dimiliki Sutiyoso adalah sahih, baik, dan lengkap.

"Ini menunjukan kepala BIN adalah WNI yang baik," kata Mahfudz.

Politisi PKS ini menambahkan, pandangan Sutiyoso tentang pengetahuan, pengalamanan dan pertimbangan juga cukup baik. Selain itu, paparan visi dan misi Sutiyoso bisa diterima dengan baik oleh Komisi I, mulai dari isu yang fundamental, strategis dan krusial yang menjadi tupoksi BIN, termasuk penguatan BIN. Semuanya, menurut Mahfudz, dapat dipaparkan Sutiyoso secara komprehensif.

Kemudian, sambung Mahfudz, 10 fraksi secara bulat mendukung Sutiyoso menjadi Kepala BIN. Fraksi Hanura, PKB dan PAN menerima tanpa catatan. Sedangkan, sejumlah partai lain menerima dengan catatan tersendiri.

"Nasdem dukung dengan catatan Kepala BIN membangun komunikasi dan kordinasi dengan DPR RI. Kemudian, PPP menerima dengan catatan kepala BIN harus berani bicara memberikan masukan ke presiden apapun resikonya. Kemudian PKS menerima dan mengingatkan kepada Kepala BIN bila DPR bisa lakukan fungsi eksternal yaitu dengan tim pengawas intelejen juga akan dibentuk," kata Mahfudz.

Dia melanjutkan, Fraksi Demokrat juga setuju, dengan catatan Kepala BIN bisa mengefektifkan posisi kordinasi BIN dengan presiden dan mengikatkan supaya Kepala BIN menegakkan netralitas dan tidak terjebak dalam sikap partisan.

Gerindra, sambungnya, juga menerima Sutiyoso menjadi Kepala BIN.

"Pesan teh Rachel (Maryam) Kepala BIN harus lebih baik dari sebelumnya," ujar dia.

Fraksi Golkar, sambungnya, juga menerima Sutiyoso dengan catatan, Kepala BIN bisa bekerjasama dengan DPR dan memastikan bisa memberikan masukan kepada presiden untuk menentukan kebijakan.

"Dan, mengingatkan kepala BIN yang dikenal sebagai public figur, maka sebagai kepala BIN harus jaga gaya komunikasi," kata dia.

Terakhir, lanjut Mahfudz, Fraksi PDI Perjuangan secara bulat menerima dan mendukung Sutiyoso menjadi Kepala BIN. Namun, dengan catatan agar dalam menjalankan tugas Kepala BIN mengacu pada UU intelijen.

"Dan berorientasi kepentingan negara dan bukan kelompok," tegas Mahfudz.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI