Suara.com - Pesawat Hercules C-130 tipe Alfa nomor registrasi 1310 jatuh di dekat pemukiman penduduk Jalan Jamin Ginting, Simpang Kuala, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015) jam 11.48 WIB. Sekitar 40 orang dikabarkan meninggal dunia dalam kejadian ini. Mereka dievakuasi ke RSUP Adam Malik.
Dua belas orang yang berada di dalam pesawat Hercules adalah prajurit TNI AU. Namun, sejauh ini belum ada keterangan resmi dari TNI mengenai nasib seluruh prajurit.
Lettu Penerbang Pandu Setyawan (26) menjadi Copilot pesawat naas tersebut. Keluarga Pandu di Gamping, Sleman, Yogyakarta, saat ini masih menunggu kabar resmi dari TNI.
Istri Pandu, Dewi Wulandari (26), bercerita. Siang tadi, ketika ada kabar pesawat jatuh, dia sedang berada di pasar.
"Saya tadi baru ke pasar terus langsung disuruh cepat - cepat pulang, sampai di rumah baru dikasih tahu kalau pesawatnya jatuh, tapi belum pasti," kata Dewi.
Dewi mengatakan ia baru menikah dengan Pandu bulan 26 April 2015. Seminggu setelah menikah, Pandu kembali ke tugas di Lapangan Udara Malang, Jawa Timur. Sedangkan Dewi sendiri tetap bekerja di Yogyakarta sebagai akunting.
Dewi biasanya bertemu seminggu sekali dengan Pandu saat akhir pekan. Dewi mengungkapkan terakhir kali berkomunikasi dengan suaminya pagi tadi.
Sore hari ini, suasana duka menyelimuti keluarga besar Pandu di Yogyakarta. Baru saja keluarga menerima perwakilan dari TNI AU.
Pandu lulus sekolah penerbang Adisucipto pada 2011. Di mata keluarga, dia dikenal memiliki kepribadian yang santun dan baik. Pandu merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Sejak kecil, Pandu memang sudah punya minat menekuni dunia penerbangan. (Wita Ayodhyaputri)