Suara.com - Penyidik KPK kembali memanggil tiga orang saksi untuk mengusut kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat simulator SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri tahun 2011.
Ketiga orang yang berasal dari pihak swasta tersebut diperiksa untuk menjadi saksi bagi tersangka Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI), Sukotjo Sastronegoro Bambang (SSB). Mereka adalah VP Specialist Project PT Adora Integrasi Solusi, Muhammad Kripsiyanto; pemilik PT Macindo Riski Makmur, RM Ali Ramadhan Bastian; serta mantan GM PT Trimedia Primatek, Triana Suharmanto.
"Benar, ketiganya diperiksa untuk tersangka yang sama, yaitu SSB," ungkap Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, saat dikonfirmasi, Selasa (30/6/2015).
Sebelumnya, penyidik KPK sudah memeriksa seorang anggota Polri dan juga beberapa pihak swasta. Kasus yang sudah menjerat Irjen Pol Djoko Susilo dan Brigjen Pol Didik Purnomo sebagai terpidana ini juga menjerat dua orang lainnya, yakni Sukotjo Bambang, serta Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi, Budi Susanto.
Untuk Djoko, Pengadilan Tipikor sudah memvonisnya dengan pidana 10 tahun penjara dan denda Rp500 juta. Namun oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, hukumannya diperberat menjadi pidana 18 tahun penjara, denda Rp1 miliar, dan membayar uang pengganti Rp32 miliar. Sementara untuk Didik, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta telah menjatuhkan vonis lima tahun penjara dan denda Rp250 juta subsider tiga bulan penjara, karena negara merugi sebesar Rp121,8 miliar.
Adapun Sukotjo dan Budi, saat ini masih menjalani penyidikan di KPK. Keduanya dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-Undang (UU) Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 juncto Pasal 56 KUHP.
Usut Kasus Simulator SIM, KPK Kembali Periksa Tiga Pihak Swasta
Selasa, 30 Juni 2015 | 12:36 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Janji Mirwazi Bila Terpilih Jadi Dewas KPK, Bakal Rotasi Pegawai dan Bikin Aturan Tegas
20 November 2024 | 12:38 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI