Suara.com - Kondisi orangtua kandung almarhumah Angeline (8), Rosidik dan Hamidah, menjadi lebih baik setelah Margriet Christina Megawe alias Margaret, ditetapkan menjadi tersangka pembunuh Angeline.
"Sekarang kondisinya lebih baik, setelah semalam Minggu (28/6/2015) mendengar bahwa Margaret ditetapkan sebagai tersangka," kata juru bicara sekaligus pendamping hukum Pusat Layanan Terpadu, Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar, Siti Sapurah, di Polda Bali, Denpasar, Senin (29/6/2015).
Orangtua Angeline, kata Siti, juga berteimakasih atas bantuan semua pihak sehingga pelan-pelan misteri pembunuh anaknya mulai terkuak.
Rosidik dan Hamida, kata Siti, teringat ketika mereka dulu menyerahkan Angeline kepada Margaret untuk diadopsi. Mereka berharap penghidupan anaknya bisa keluar dari kemiskinan dan dapat dirawat dengan baik.
Tapi setelah selama delapan tahun tak bertemu, ternyata Angeline dibunuh.
"Mereka minta siapapun pelakunya bisa dihukum. Mereka juga mengatakan terimakasih telah membantu kami untuk ungkap semuanya," kata Siti.
Siti mengatakan Rosidik dan Hamidah tidak mengerti tentang persekongkolan di balik kematian anaknya. Saat ini, Hamidah berada di Banyuwangi, Jawa Timur, sementara Rosidik berada di Bali untuk mengikuti proses hukum di Polda Bali.
"Ibu Hamidah kemarin baru pulang ke Banyuwangi, tapi dia bilang sudah mau balik ke sini. Karena di sana dikejar-kejar oleh wartawan," katanya.
Angeline diadopsi Margaret sejak umur tiga hari pada 2007. Sejak itu, Angeline belum pernah bertemu orangtua kandung, Hamidah dan Rosidik.
Dalam kasus Angeline, polisi sudah menetapkan dua orang menjadi tersangka kasus pembunuhan. Pertama, Agus, orang yang pernah menjadi pembantu Margaret dan kedua Margaret. Sebelumnya, Margaret juga sudah ditetapkan menjadi tersangka kasus penelantaran anak.
Bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, sebelumnya dilaporkan orangtua angkatnya hilang pada Sabtu (16/5/2015).
Tapi ternyata, jasad Angeline ditemukan dalam kondisi terkubur di halaman belakang rumah Margaret, dekat kandang ayam, Rabu (10/6/2015).
Jenazah Angeline ditemukan dalam keadaan tertelungkup memeluk boneka barbie dan dibungkus kain sprei putih.
Dari hasil autopsi RS Sanglah, di lehernya ditemukan bekas jeratan dan banyak sekali tanda kekerasan akibat benda tumpul, bahkan sundutan rokok di tubuh bocah tersebut. Ia juga menjadi korban perbuatan asusila yang dilakukan Agus. Kekerasan yang diterima Angeline diduga sudah berlangsung lama. (Luh Wayanti)