Setelah Margaret, Siapa Lagi Jadi Tersangka Pembunuh Angeline?

Siswanto Suara.Com
Selasa, 30 Juni 2015 | 07:14 WIB
Setelah Margaret, Siapa Lagi Jadi Tersangka Pembunuh Angeline?
Hotma Sitompul, pengacara ibu angkat Angeline: Margaret, didampingi dua anak kandung Margaret , Yvonne Caroline Megawe dan Christina Telly Megawe [suara.com/Luh Wayanti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim pendamping orangtua kandung Engeline Christina Megawe atau Angeline dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan dan Perempuan Kota Denpasar meminta Polda Bali terus menelusuri siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan Angeline, selain ibu angkat Angeline: Margriet Christina Megawe alias Margaret dan mantan pembantu Margaret, Agustinus alias Agus.

"Kami semua berharap kasus ini lebih diperdalam lagi. Kita sampai di sini tidak mudah, kami semua harus terseok-seok dulu," kata juru bicara sekaligus pendamping hukum P2TP2A Kota Denpasar, Siti Sapurah, di Denpasar, Bali, Senin (29/6/2015).

Polisi diminta menelusuri rentetan kasus Angeline mulai dari ketika keluarga Margaret menyatakan Angeline hilang, tapi ternyata Angeline dibunuh dan jenazah dikubur di dekat kandang ayam belakang rumah Margaret di Jalan Sedap Malam, Denpasar.

"Misalnya adanya laporan Angeline hilang di media sosial, munculnya salah satu LSM. Sampai-sampai mereka LSM itu membentengi keluarga ini. Bahkan mereka minta bantuan ke LPSK," katanya.

LSM tersebut, kata Siti, sampai berani mengundang Kapolda Bali Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie napak tilas pencarian Angeline di sepanjang Jalan Sedap Malam hingga tempat sekolah.

"Tolong bantu rakyat Indonesia, kami meminta penyidikan ini secara transparan dan marilah polisi itu bekerja lebih giat lagi memperdalam semua bukti yang diperoleh," ujar Siti.

Siti kemudian menyebut peran kedua anak kandung Margaret: Yvonne Caroline Megawe dan Christina Telly Megawe, yang waktu itu sampai memasang pengumuman Angeline hilang di media sosial.

"Ini tidak bisa didiamkan begitu saja oleh penyidik, mereka ini semuanya terlibat. Jika tidak terjadi sesuatu di dalam maka tidak akan terjadi muncul," katanya. "Selama ini dialah yang pasang badan dari awal, yang membuat alibi anak ini hilang di depan rumah, dengan pakaian yang sangat luar biasa, tapi apa dibalik itu semua."

Siti yakin kalau polisi bisa membongkar, tersangka pembunuh akan tambah lagi.

"Tidak mungkin ibu M ini melakukan sendiri. Pasti ada yang membuat skenarionya. Kita tahu M ini sudah tua, jika itu memang motifnya adalah warisan, maka dia dibantu oleh orang lain yang umurnya lebih panjang," kata Siti. "Saat ini kami masih menyelidiki adanya keterlibatan keluarga Margaret yang berada di luar Bali." (Luh Wayanti)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI