Warga Cina, Hongkong, dan Afrika Diawasi Polda Metro

Senin, 29 Juni 2015 | 19:17 WIB
Warga Cina, Hongkong, dan Afrika Diawasi Polda Metro
Pengungkapan narkotika jenis sabu jaringan internasional Guangzhou-Jakarta di Gedung Direktorat Resnarkoba, Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/6). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Metro Jaya mengawasi gerak-gerik warga negara asing karena banyak kasus narkotika melibatkan orang-orang yang datang dari negara lain. Apalagi, saat ini Indonesia menjadi negara yang dijadikan target peredaran narkoba.

"WNA yang perlu diawasi adalah Cina, Hongkong dan Afrika khususnya Nigeria, ini menjadi maping Kasat (Kepala Satuan) Narkoba," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto, Senin (29/6/2015).

Polisi berkoordinasi dengan pemilik apartemen dan hotel kelas melati untuk pengawasan. Sebab, tempat-tempat ini biasanya dipakai untuk menginap atau menyimpan narkotika.

"Kita sudah jauh hari untuk informasikan, bekerjasama kepada owner apartemen, kosan, dan hotel melati. Tempat ini yang menjadi tempat penyimpanan sementara barang bukti narkoba," kata Eko.

Beberapa waktu lalu, polisi meringkus enam pengedar sabu asal Guangzhou, Cina. Dua dari enam pengedar sabu merupakan orang Nigeria. Sedangkan empat orang lainnya WNI.

Dari tangan mereka, polisi mengamankan 70,3 kilogram sabu. Sabu tersebut ditemukan di dalam alat refleksi dan tas perempuan.

"Sabu tersebut bisa masuk ke Indonesia melalui jalur laut. Sabu tersebut disembunyikan di dalam alat pijat refleksi, di permukaan tas, dan di dalam sepatu rajut," kata Eko, Selasa (23/6/2015).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI