Suara.com - Kapolda Bali Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie mengatakan tersangka kasus pembunuhan anak angkat bernama Angeline, Margriet Christina Megawe alias Margaret, dijerat pasar berlapis.
Margriet dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider 338 KUHP tentang pembunuhan dengan sengaja, Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, Pasal 353 KUHP tentang penganiayaan berencana, dan Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak.
"Ancaman pidana kalau pembunuhan berencana, maka seumur hidup. Kemudian pasal yang lain yang bersangkutan terancam 15 tahun penjara," kata Ronny saat ditemui di gedung Rupatama Mabes Polri, Senin (29/6/2015).
Ketika ditanya apa sesungguhnya motif pembunuhan terhadap anak berusia delapan tahun itu, Ronny belum mau menjelaskannya.
Ronny mengatakan Margaret akan kembali menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus pembunuhan. Sebelumnya, Margaret sudah ditetapkan menjadi tersangka kasus penelantaran Angeline.
"Masih proses (penyidikan), sementara MM itu adalah pelaku yang menyebabkan korban meninggal," katanya.
Angeline diadopsi Margaret sejak umur tiga hari pada 2007. Sejak itu, Angeline belum pernah bertemu orangtua kandung, Hamidah dan Rosidik.
Dalam kasus Angeline, polisi sudah menetapkan dua orang menjadi tersangka kasus pembunuhan. Pertama, Agus, orang yang pernah menjadi pembantu Margaret dan kedua Margaret. Sebelumnya, Margaret juga sudah ditetapkan menjadi tersangka kasus penelantaran anak.
Bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, sebelumnya dilaporkan orangtua angkatnya hilang pada Sabtu (16/5/2015).
Tapi ternyata, jasad Angeline ditemukan dalam kondisi terkubur di halaman belakang rumah Margaret, dekat kandang ayam, Rabu (10/6/2015).
Jenazah Angeline ditemukan dalam keadaan tertelungkup memeluk boneka barbie dan dibungkus kain sprei putih.
Dari hasil autopsi RS Sanglah, di lehernya ditemukan bekas jeratan dan banyak sekali tanda kekerasan akibat benda tumpul, bahkan sundutan rokok di tubuh bocah tersebut. Ia juga menjadi korban perbuatan asusila yang dilakukan Agus. Kekerasan yang diterima Angeline diduga sudah berlangsung lama.