Suara.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait memastikan dokumen-dokumen hasil investigasi kasus pembunuhan Angeline (8) masih aman, meski ruang penyimpanan dokumen di kantor Komnas PA di Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, semalam.
"Data itu masih ada sama saya. Menyangkut hasil investigasi kasus Angeline," kata Arist di kantornya, Minggu (28/6/2015).
Dokumen yang ikut terbakar hanya sebagian saja. Dokumen-dokumen berbentuk digital masih aman.
Arist mengatakan Komnas PA sudah mengantisipasi hal-hal yang bakal terjadi terkait proses pengungkapan kasus Angeline. Meski kantornya terbakar, Arist mengatakan Komnas PA akan terus mengawal kasus Angeline sampai tuntas.
"Yang jelas fakta menujukkan Komnas PA sedang menguak kasus Angeline. Siapapun pelakunya harus dihukum," kata dia.
Dalam insiden kebakaran semalam, Arist mengatakan Komnas PA mengalami kerugian material ratusan juta rupiah, belum lagi sekitar 12 ribu data terbakar.
"Taksirannya ratusan juta. Ada 12 ribu data di situ. Yang terdokumentasi baik. Data itu yang paling berharga," kata dia.
Komnas PA adalah salah satu lembaga yang selama ini terus menerus mendorong polisi untuk membongkar kasus Angeline, sejak Angeline diumumkan hilang oleh orangtua angkat, Margaret, sampai kemudian diketahui Angeline dibunuh, dan sekarang sedang dicari dalangnya.
Angeline diadopsi Margaret sejak umur tiga hari pada 2007. Sejak itu, Angeline belum pernah bertemu orangtua kandung, Hamidah dan Rosidik.
Dalam kasus Angeline, polisi sudah menetapkan dua orang tersangka. Pertama, Agus, orang yang pernah menjadi pembantu rumah Angeline, ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan. Kedua, Margaret, jadi tersangka kasus penelantaran anak.
Bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, sebelumnya dilaporkan orangtua angkatnya hilang pada Sabtu (16/5/2015).
Tapi ternyata, jasad Angeline ditemukan dalam kondisi terkubur di halaman belakang rumah Margaret, dekat kandang ayam, Rabu (10/6/2015).
Jenazah Angeline ditemukan dalam keadaan tertelungkup memeluk boneka barbie dan dibungkus kain sprei putih.
Dari hasil autopsi RS Sanglah, di lehernya ditemukan bekas jeratan dan banyak sekali tanda kekerasan akibat benda tumpul, bahkan sundutan rokok di tubuh bocah tersebut. Ia juga menjadi korban perbuatan asusila yang dilakukan Agus. Kekerasan yang diterima Angeline diduga sudah berlangsung lama.