Suara.com - Kepolisian menyatakan sudah menahan seorang sopir yang membawa pembom bunuh diri di Masjid Syiah Kuwait. Pemboman itu menewaskan 27 orang.
Demikian kantor berita Kuwait, KUNA melaporkan, Minggu (28/6/2015).
Kementerian Dalam Negeri menyatakan mobil yang membawa pembom bunuh diri itu adalah buatan Jepang. Pengemudi itu bernama Abdul-Rahman Sabah Aidan. Dia warga ilegal Kuawait.
Sebelumnya ISIS mengaku bertanggungjawab atas serangan bunuh diri saat Salat Jumat di Masjid Imam al-Shadiq, Jumat (26/6/2015) kemarin.
Sebelumya, 3 serangan di 3 tempat berbeda, yakni di sebuah resor di Tunisia, sebuah masjid di Kuwait dan pabrik di Perancis, Jumat (26/6/2015) menewaskan lebih dari 50 orang.
Serangan di kota peristirahatan di Tunisia Sousse, mengakibatkan 37 orang tewas dan 36 lainnya luka-luka setelah seorang laki-laki bersenjata menembaki sebuah resor yang banyak dikunjungi wisatawan asing. Departemen Kesehatan Tunisia mengatakan warga Jerman, Inggris dan Belgia turut menjadi korban dalam serangan itu.
Di Kuwait, pelaku serangan bom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam sebuah masjid Syiah dan menewaskan 25 orang dan melukai 202 orang lainnya. Serangan ini terjadi saat shalat Jumat di bulan suci Ramadan.
Hari itu darah juga tumpah di sebuah pabrik di Perancis tenggara. Pelaku penyerangan secara keji memenggal kepala bos pabrik itu. Bendera Negara Islam ditemukan di lokasi kejadian.
Sebelumnya, pada Kamis (25/6/2015) unit Negara Islam melancarkan serangan yang berlangsung lebih dari 24 jam dan menewaskan 146 warga sipil di Kobane, Suriah utara. Serangan ini merupakan balas dendam pada orang-orang Kurdi, sekutu AS.
Ini terjadi hanya beberapa hari setelah Abu Muhammad al-Adnani, seorang juru bicara kelompok Negara Islam, menyerukan pendukung gerakan jihad di seluruh dunia untuk melancarkan serangan terhadap "musuh-musuh" Islam selama bulan Ramadan. (Reuters)