Ketua MPR: Sangat Bijak, Penghentian Pembahasan Dana Parpol

Minggu, 28 Juni 2015 | 04:48 WIB
Ketua MPR: Sangat Bijak, Penghentian Pembahasan Dana Parpol
Ketua MPR Zulkifli Hasan. [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menilai kebijakan pemerintah menghentikan pembahasan kenaikan dana parpol sebanyak 10 kali lipat sebagai langkah yang bijak.

"Dengan keadaan ekonomi Indonesia yang sedang melambat dan kenaikan bahan-bahan pokok jelang Lebaran, (langkah itu) sangat bijak," kata Zulkifli, di kediaman dinas Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (27/6/2015).

Menurut Zulkifli, dengan penghentian pembahasan itu, sangat bijak jika pemerintah fokus untuk memenuhi ketersediaan bahan pokok dan menurunkan harga-harga bahan pokok, ketimbang menguras energi untuk membahas dana parpol.

"Fokus kita bagaimana ketersediaan bahan pokok dan kebutuhan rakyat, (agar) harga terjangkau," ujarnya.

Lebih lanjut, menurut Zulkifli, isu dana parpol itu lebih baik nanti saja dibicarakan, jika ekonomi sudah membaik dan semua harga kebutuhan sudah stabil. "Menurut saya, pada saatnya diperlukan, ya silakan saja diteruskan," ujar Zulkifli.

Sementara itu, Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa seharusnya usulan dana partai tidak harus ditingkatkan. Yang terpenting menurutnya adalah membuat regulasi agar berpolitik itu tidak harus berbiaya tinggi.

"Kemarin kan Mendagri yang mengusulkan sendiri, bahkan mau dinaikan 10 kali lipat. Menurut saya, buat aturan untuk mengajukan perubahan undang-undang, agar dicapai cara berpolitik yang murah, (dalam) pemilu dan pilkada," kata Hidayat.

Hidayat juga menegaskan bahwa partainya tidak pernah mengusulkan dan meminta anggaran dana bantuan partai, apalagi sampai 10 kali lipat.

"Yang pasti, PKS tidak pernah meminta dan mengusulkan peningkatan anggaran dana parpol ini. Bahkan saya (merasa) aneh pemerintah yang mengusulkan, dan mereka juga yang tidak meneruskan," ujarnya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI