Suara.com - Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di tengah-tengah jemaah masjid yang sedang menunaikan ibadah salat Jum'at, di distrik Sawaber, Kuwait, hari Jumat (26/6/2015). Sedikitnya 27 orang tewas, sementara 227 lainnya cedera dalam serangan tersebut.
Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Anggota parlemen Khalil al-Salih, yang berada di dalam masjid saat serangan terjadi mengungkap detik-detik peristiwa tersebut.
Menurut Khalil, para jemaah sedang menunaikan salat Jum'at saat pelaku bom bunuh diri berjalan mendekati masjid Imam al-Sadeq dan meledakkan bom yang ia bawa. Ledakan bom menghancurkan tembok dan atap masjid yang ketika itu dipenuhi sekitar 2.000 jemaah sekte Syiah Ja'afari.
"Tampak jelas dari jenazah si pelaku bom bunuh diri bahwa ia adalah orang yang masih muda. Ia berjalan mendekati para jemaah yang sedang sujud. Ia terlihat... berusia sekitar 20-an tahun, saya melihat ia dengan mata saya sendiri," kata Khalil kepada Reuters.
"Ledakannya amat keras. Atap dan tembok masjid menjadi rusak," lanjutnya.
Sejumlah jemaah, seperti dikutip kantor berita negara KUNA, mengatakan bahwa si pelaku menargetkan para jemaah yang berada di barisan-barisan belakang.
Serangan ini merupakan aksi bom bunuh diri pertama di masjid Syiah di Kuwait dan terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
ISIS mengklaim, pelaku pengeboman bernama Abu Suleiman al-Muwahed.
Serangan di Kuwait ini terjadi di bersamaan dengan serangan di hotel tepi pantai di Tunisia yang menewaskan 39 orang serta pemenggalan di Prancis. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ketiga serangan tersebut.(Reuters)