Suara.com - Kelompok relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), atau yang dikenal dengan nama Projo (Pro Jokowi), meminta kepada Presiden RI ketujuh tersebut untuk segera merombak susunan Menteri di kabinet kerja, khususnya di bidang ekonomi.
Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi merasa khawatir, jika perombakan kabinet kerja tidak dilakukan dalam waktu dekat, perekonomian Indonesia akan kian memburuk.
"Menteri di sektor ekonomi saya rasa harus mengalami perombakan. Kita menilai sektor ekonomi (Indonesia) sudah berat sekali ini. Sudah sampai tahap emergency call," kata Budi dalam diskusi bertajuk 'Menteri Menghitung Hari' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).
Menurut Budi, kegagalan menteri di bidang ekonomi ditunjukkan dengan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang cenderung terus melemah. Sampai saat ini, posisi tukar rupiah sudah mencapai angka Rp13.300/1 USD. Angka tersebut berbeda jauh dengan nilai tukar rupiah pada 1 Oktober 2014 yang berada di kisaran Rp12.135 per 1 USD.
"Yang terpenting sekarang adalah benahi ekonomi, karena segala janji kampanye dapat terlihat jika ekonomi sudah bergerak. Harus terus didorong agar rakyat bekerja, ekonomi bekerja, dan sektor riil mampu menjawab tantangan itu ke depan," ujar Budi.
Menteri yang dinilai Projo layak untuk diganti adalah Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago.