Suara.com - Peneliti Indonesian institute for Develoment and Democracy (Inded) Arif Susanto menilai dukungan yang diberikan Jaksa Agung HM Prasetyo dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti kepada bawahannya yang maju sebagai calon pimpinan (Capim) KPK dianggap sebagai bentuk intervensi kepada Panitia Seleksi (Pansel) KPK.
"Pendaftaran Capim KPK bersifat perseorangan, sulit untuk tidak melihat bahwa dorongan Kapolri, Wakapolri dan Jaksa Agung kepada sejumlah calon adalah bentuk tekanan kepada Pansel," kata Arif dalam acara diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (26/6/2015).
Untuk itu, dia meminta Pansel KPK yang didominasi kaum perempuan itu bisa terus menyoroti orang-orang titipan yang telah mendaftarkan diri sebagai capim KPK. Sebab, menurutnya kemampuan teknis calon harus sebanding dengan integritas calon
"Perlu diwaspadai para penumpang gelap yang ikut mendaftar," katanya.
Arif berharap Pansel tetap berkerja secara independen, cermat dan transparan. Mengingat hingga kini, menurutnya Pansel kurang terbuka kepada masyarakat dalam menyeleksi nama-nama yang telah terdaftar.
"Pasalnya dengan adanya keterbukaan ini pengawasan publik yang akan membantu menghasilkan calon berkualitas," kata dia.
Dukungan Jaksa Agung dan Kapolri, Bentuk Intervensi Capim KPK?
Jum'at, 26 Juni 2015 | 21:46 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Instruksi Kapolri Soal Kasus Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
25 November 2024 | 14:56 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI