Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari PPP Abraham Lunggana (Haji Lulung) mengungkapkan, kedatangannya ke Bareskrim Polri bukan dipanggil, namun inisiatif menyerahkan dokumen dugaan korupsi pengadaan alat penyimpan energi listrik sementara (uninterruptible power supply) dan scanner untuk sekolah dari APBD 2014.
"Saya datang atas kesadaran sendiri. Saya membantu memberikan beberapa berkas yang diperlukan kepolisian tentunya," kata Lulung di pelataran Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/6/2015).
Lulung membeberkan, sejumlah berkas dokumen yang ia bawa terkait dua perkara, yaitu kasus proyek pengadaan UPS dan Scanner untuk sekolah.
Dengan dokumen yang dia serahkan, Lulung berharap kasus ini semakin menemukan titik terang, dan otaknya terungkap.
"Supaya tambah clear nama saya, sehingga pelaku-pelakunya semakin jelas nantinya. Karena kalau saya tidak kooperatif, tidak menyampaikan hal-hal untuk kepentingan penyidikan itu, nanti asumsi orang sangat berbeda-beda terhadap saya," terangnya.
Namun, Lulung enggan membeberkan apa saja isi dokumen yang ia serahkan ke penyidik tersebut. Yang jelas, dokumen yang ia serahkan kepada penyidik itu lebih dari 100 lembar.
"Nggak boleh tahu dong, kan itu rahasia. Pokoknya soal pembahasan, alur cerita dari pembahasan anggaran belanja (APBD DKI). Kira-kira (dokumen) 100 lembar lebih," ungkapnya.