Suara.com - Pemerintah Provinsi Riau mulai mewaspadai ancaman virus pernapasan akut Timur Tengah atau MERS. Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyurati seluruh kepala Dinas Kesehatan kabupaten dan kota serta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) se-Riau.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril mengatakan mereka harus mewaspadai MERS, penyakit sindrom pernapasan Timur Tengah yang disebabkan oleh Coronavirus baru (CoV).
"CoV ini pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada tahun 2012 dan Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa untuk Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)," kata Andra Sjafril di Pekanbaru, Rabu (24/6/2015).
Dinkes meminta daerah siap menyediakan rumah sakit rujukan infeksi. Di antaranya RSUD Arifin Achmad, RSUD Dumai dan Puri Husada Tembilahan.
Dari pengalaman tahun 2014 ada Investigation Case (kasus yang sedang diinvestigasi) sehingga menjadi pelajaran yang berharga. Pihaknya siap siagakan laboratorium kesehatan apabila ada kasus akan diambil sampelnya untuk ditinjaklanjuti ke Kementerian Kesehatan di Jalan Percetakan Negara Jakarta.
"Karena itu, masyarakat yang akan berpergian ke daerah Jazirah Arab diharapkan hindari sekecil mungkin untuk kontak dengan unta, hindari sekecil mungkin perkumpulan berkelompok, selalu gunakan masker, makan-makanan yang bergizi, banyak minum serta jaga stamina," katanya.
Selain itu bagi yang sudah pulang dari Jazirah Arab diharapkan agar dipantau baik keluarga maupun yang berkaitan kondisi tubuhnya. Apabila ada kondisi demam tinggi, batuk dan pneumoni secara klinis dan radiologis.
Setelah dirawat, pasien segera pergi ke fasyankes apabila sudah ada gejala pneumoni itu sudah menjadi kewajiban bagi rumah sakit dan Dinas Kesehatan untuk melakukan tindakan lanjutan.
"Kewaspadaan diperlukan apalgai,posisi Riau sebagai salah satu pintu masuk bagi Indonesia karena posisinya yang berada di perbatasan dengan negeri tentangga," katanya.
Dinas Kesehatan Riau juga telah bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) agar melakukan pengendalian, pengawasan, pencegahan terhadap penyakit Mers CoV. KKP sudah memiliki protap. Namun demikian, Dinas Provinsi Riau tahun 2014 melalui Kemenag bekerjasama mengundang travel agen yang terdaftar maupun tidak terdaftar di Kemenag untuk siap siaga kasus Mers Cov di Provinsi Riau.
Dinas Kesehatan Riau bekerjasama dengan KKP dalam menyiapkan peralatan termoscan milik KKP dan jika tidak tertangkap di termoscan maka bisa menggunakan alat KKP.
"Jika virus MERS terdekteksi maka masyarakat diimbau setelah 14 hari kembali dari ketepaparan dari daerah Jazirah Arab untuk mewaspadai gejala demam. Apabila ada demam tinggi kemudian ada kasus pneumoni itu diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," katanya. (Antara)