Suara.com - Kelompok radikal ISIS belum lama ini menghancurkan kota bersejarah Suriah di Palmyra. Di sana, ISIS menghancurkan makam sejarah Islam.
Kepala Departemen Museum di Damaskus, Maamoun Abdulkarim menjelaskan terdapat malam orang-orang penting dan tokoh penting dari Islam ang hancur. Salah satu makam milik Mohammad Bin Ali, keturunan Imam Ali yang merupakan sepupu Nabi Muhammad. Demikian seperti dilansir Sky News, Rabu (24/6/2015).
Makam kedua adalah tempat pemakaman seorang sarjana sufi dikenal sebagai Nizar Abu Bahaa Eddine. Dia tinggal di kota itu sekitar 500 tahun yang lalu.
Makam pertama ada di utara Palmyra, sedangkan yang kedua di dekat dengan situs arkeologi kota yang dianggap sebagai salah satu koleksi yang paling penting dari reruntuhan era Romawi di Timur Tengah.
Sebelumnya, Maamoun Abdulkarim mengatakan ISIS meletakkan ranjau dan bahan peledak di reruntuhan Yunani-Romawi di Palmyra. Peledak itu diletakkan sejak Sabtu (20/6/2015).
Pasukan rezim sebelumnya meluncurkan serangan udara dari Palmyra sejak tiga hari terakhir. Serangan itu menewaskan sedikitnya 11 orang.
Sebuah sumber politik Suriah menyatakan seorang komandan tentara Suriah dikirim ke wilayah tersebut untuk mengatur serangan. Tujuannya untuk merebut kembali Palmyra. Sumber itu mengatakan kepada AFP.
Sebelum perang Suriah, lebih dari 150.000 wisatawan mengunjungi Palmyra setiap tahun. Mereka mengagumi patung-patung yang indah. Desember lalu PBB melaporkan hampir 300 situs warisan budaya di Suriah, termasuk Palmyra, telah hancur, rusak dan dijarah. (Sky News)