Ahok: Kalau Ojek Cuma Nunggu, Lama-lama Bisa Jadi Kriminal

Rabu, 24 Juni 2015 | 11:35 WIB
Ahok: Kalau Ojek Cuma Nunggu, Lama-lama Bisa Jadi Kriminal
Puluhan tukang ojek di Stasiun Palmerah, Jakarta, Senin (25/5). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyarankan para abang ojek bergabung PT. Gojek Indonesia, perusahaan penyedia jasa layanan transportasi yang menggunakan armada ojek sepeda motor berbasis aplikasi mobile atau dikenal sebagai Gojek.

"Kalau ojek kerjanya cuma nunggu penumpang doang lama-lama bisa jadi kriminal juga," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/6/2015).

Ahok menilai Gojek yang keberadaannya relatif baru di Ibu Kota Jakarta langsung diterima masyarakat karena layanannya lebih bagus dan mudah serta keamanannya jauh lebih terjamin.

"Dengan Gojek kan jelas harga sudah ditentuin, jadi dia nggak bisa asal nembak. Yang mau masuk (ke Gojek) juga udah dites psikotes segala macem. Kita bisa kontrol supirnya juga lagi dimana. Jadi penumpang aman dan mereka bisa nolong kita juga," kata Ahok.

Menurut berpromosi bahwa dengan bergabung Gojek, para abang ojek akan untung.

"Buat (tukang) ojeknya juga untung, jadi mereka nggak perlu tunggu pagi buta. Sama kayak nelayan cuma nungguin ikan doang lempar-lempar jala. Makanya kalah sama nelayan luar negeri mereka sudah lihat pakai satelit ikan-ikannya lagi ada dimana buat dikepung. Sama kayak Lenggang Jakarta harga sudah jelas jadi nggak dipalak-palakin Brimob saja pernah dipalakin PKL beli minum tiba-tiba minta Rp200 ribu," kata Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI