Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap anggota DPRD DKI Jakarta mengubah pola pikir agar hubungan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harmonis.
"Itulah perlu dibangun komunikasi kelembagaan supaya ada kesamaan pemikiran terutama di dalam penyusunan APBD. Yang selama ini saya lihat adalah DPRD itu kan kita ingin mereka pola pikirnya baru, bukan yang lama yang selalu berpikir misalnya tentang pokok-pokok pikiran saja yang secara mendadak muncul di akhir proses pembahasan," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/6/2015).
Djarot mengharapkan kelak kalau DPRD memiliki keinginan sebaiknya disampaikan musyawarah perencanaan dan pembangunan.
"Maunya ke depan itu pokok pikiran muncul saat musrenbang, mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kota dan seterusnya, bukan pada akhir tahun anggaran. Karena perbedaan persepsi seperti inilah yang perlu dijembatani antara eksekutif dan yudikatif," kata Djarot. "Karena pak gubernur juga bilang pemerintah itu pasti ada hubungan keduanya, tidak boleh saling meniadakan, ini hubungan yang saling sejajar. Jadi ke depan begitu."
Seperti diketahui, hubungan DPRD dan Ahok memburuk ketika pengajuan RAPBD 2015 ke Kemendagri. Ahok tidak mau mengajukan RAPBD hasil bahasan dewan karena Ahok mengidentifikasi ada anggaran siluman di sana. Ujungnya, RAPBD 2015 tak disahkan dan menggunakan susunan APBD 2014 lagi. Dewan kemudian menggunakan hak angket.