Suara.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti mengatakan saat ini banyak informasi seputar kasus pembunuhan terhadap Angeline (8), tapi belum semua ada buktinya. Itu sebabnya, penyidik Polda Bali bekerja keras mencari alat bukti untuk mengungkap siapa dalang pembunuh bocah berusia delapan tahun itu.
"Seringkali berita di media dengan keterangan yang diperoleh penyidik tidak sama. Patokan Polisi adalah keterangan yang diperoleh dari pemeriksaan," kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (23/6/2015).
Itu sebabnya, Badrodin mengimbau masyarakat yang memiliki informasi mengenai kasus Angeline jangan langsung disampaikan ke masyarakat melalui media massa, sebelum dibuktikan kebenarannya oleh penyidik.
"Kalau ada yang memberikan informasi ke polisi jangan digembar-gembor ke media, seringkali yang gembar-gembor di media sulit dikonfirmasi. Secara prinsip keterangan apapun yang diberikan, kami harus cari alat bukti yang menguatkan," katanya.
Angeline diadopsi Margaret sejak umur tiga hari pada 2007.
Dalam kasus Angeline, polisi sudah menetapkan dua orang tersangka. Pertama, Agus, orang yang pernah menjadi pembantu rumah Angeline, ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan. Kedua, Margaret, jadi tersangka kasus penelantaran anak.
Bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, sebelumnya dilaporkan orangtua angkatnya hilang pada Sabtu (16/5/2015).
Tapi ternyata, jasad Angeline ditemukan dalam kondisi terkubur di halaman belakang rumah Margaret, dekat kandang ayam, Rabu (10/6/2015).
Jenazah Angeline ditemukan dalam keadaan tertelungkup memeluk boneka barbie dan dibungkus kain sprei putih.
Dari hasil autopsi RS Sanglah, di lehernya ditemukan bekas jeratan dan banyak sekali tanda kekerasan akibat benda tumpul, bahkan sundutan rokok di tubuh bocah tersebut. Ia juga menjadi korban perbuatan asusila yang dilakukan Agus. Kekerasan yang diterima Angeline diduga sudah berlangsung lama.
Tim pendamping hukum orangtua kandung Angeline dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar tidak puas dengan apa yang disangkakan polisi kepada Margaret.