Nikah Beda Agama, Menag: Itu Putusan Masing-masing, Kita Hormati

Senin, 22 Juni 2015 | 20:52 WIB
Nikah Beda Agama, Menag: Itu Putusan Masing-masing, Kita Hormati
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terkait ketakutan MK, kata Romo Benny, dalam teori spiral keheningan di media, perhatian pada pandangan mayoritas lebih besar daripada pandangan minoritas.

"Jadi, kebenaran ditentukan oleh suara mayoritas. Masalahnya, sebenarnya yang mayoritas ini minoritas. Mayoritas yang sebenarnya memilih diam. Minoritas (yang mengklaim mayoritas) ini bersuara keras di media sehingga bisa mendikte. Padahal belum tentu suara mayoritas yang sesungguhnya seperti itu (menolak pernikahan beda agama)," kata dia.

Masih terkait dengan ketakutan MK dalam kasus perkawinan beda agama, Romo Benny mengungkapkan bahwa dalam riset Setara Institute tahun 2013 yang dipublikasikan tahun 2014, kalau memutuskan menyangkut agama, MK hati-hati dan kadang tidak melihat masalah lebih mendasar.

"Itu masalahnya. Jadi ada persoalan di sana," katanya.

Romo Benny mengatakan seharusnya negara mencari solusi atas kawin campur di Indonesia.

"Kan jadinya lucu, mereka memilih menikah di Singapura atau Australia (untuk dapat keabsahan), lalu kembali ke Indonesia dan bisa diakui (di catatan sipil)," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI