Suara.com - Jika pada umumnya manusia meninggal akan dimakamkan dengan menggunakan jas atau kain kafan, hal tersebut ternyata tidak berlaku bagi almarhum Ganif Aryanto (50), penggemar sepeda motor trail asal Sleman, Yogyakarta, yang juga anggota grup trail IOF 2X1.
Di peti jenazah, terlihat Popo sapaan akrab Ganif Aryanto gagah mengenakan pakaian yang biasa dikenakan saat mengendarai sepeda motor trail. Pakaiannya berwarna dominan merah lengkap dengan sepatu dan sarung tangan. Kitab Injil terlihat diletakkan di bagian dada.
Helly Barniati, istri almarhum, mengatakan ini sebenarnya dandanan itu bukan permintaan khusus suaminya. Keluarga sengaja mengenakan pakaian pebalap karena semasa hidup Popo sangat sayang dengan pakaian serta benda-benda untuk sepeda motor trail.
Helly bercerita beberapa bulan lalu, ada teman yang ingin meminta pakaian Popo. Meski Popo menderita sakit kanker kelenjar getah bening sehingga tak bisa mengendarai trail, ia tak mau memberikan pakaian tersebut ke temannya.
"Sebenarnya nggak ada wasiat khusus, cuma saat suami saya meninggal, saya ingat ada temannya yang mau minta pakaiannya, tapi tidak diberikan, jadi saya putuskan biar barang kesayangannya tetap bersama dia, kayaknya suami saya akan lebih bahagia kalau dia dimakamkan menggunakan pakaian trail," kata Barniati.
Popo menyukai dunia motor offroad sejak kecil. Waktu kecil, dia mengendarai sepeda biasa. Tapi sejak tahun 2010, dia benar-benar memakai sepeda motor betulan.
Bahkan, setelah divonis kanker, Popo masih aktif bersama teman - temannya berpetualang dengan motor trail awal Mei 2015.
Di mata rekan - rekan, Popo merupakan sosok yang menyenangkan dan memiliki jiwa muda.
"Beliau itu punya jiwa muda makanya dipanggilnya Om Popo, beliau orangnya asyik kalau nge-trail sama Om Popo pasti suasananya jadi cair dan menyenangkan, kalau saya biasa nge-trail masih di wilayah Yogya kalau Om Popo sampai luar Yogya juga di ikuti," kata Ega.
Popo kini telah tiada. Siang tadi, jenazahnya dimakamkan lengkap dengan pakaian serta helm berwarna hitam yang dulu selalu dia pakai saat berpetualang bersama Kawasaki KLX 150 kesayangan.
Saat menuju tempat peristirahatan terakhir, ratusan sahabatnya yang mengendarai ratusan motor trail turut mengiringi. (Wita Ayodhyaputri)