Suara.com - Depan rumah ibu angkat Engeline Margriet Megawe (Angeline), Margaret, Jalan Sedap Malam 26, Denpasar, Bali, penuh dengan karangan bunga. Karangan bunga berdatangan sejak Rabu (10/6/2015) atau sejak kasus pembunuhan Angeline terbongkar.
Karangan bunga diletakkan oleh warga yang prihatin dengan penderitaan Angeline, bocah kelas II SD.
Karangan bunga datang dari instansi pemerintah, perusahaan, lembaga pendidkan, advokat, perorangan, anak mantan Presiden Sukarno, menteri, juga mantan pacar artis.
Di antaranya, karangan bunga terbaca nama pengirim, seperti Sukmawati Sukarnoputri, Partai Demokrat Provinsi Banten, Himpunan Advokat Muda Indonesia, PT. Prima Duta Sejati, termasuk artis Vicky Prasetyo, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Yembise.
Vicky Prasetyo tak hanya meletakkan karangan bunga di depan rumah, tapi dia sempat masuk ke rumah Angeline dan datang ke Rumah Sakit Sanglah untuk mendoakan Angeline.
Tapi, hari ini, Minggu (21/6/2015), sebagian besar karangan bunga sudah dibersihkan. Soalnya, kemarin, Sabtu (20/6/2015), Komisi Nasional dan Perlindungan Anak bikin panggung acara di depan rumah untuk deklarasi Angeline sebagai ikon antikekerasan terhadap anak.
Petugas Dinas Kebersihan Kota Denpasar, Nyoman Ritas, mengaku tidak tahu siapa yang membersihkan karangan bunga.
"Kami tidak berani membersihkan bunga-bunga itu, kurang tahu siapa yang membersihkan," katanya. "Kami ke sini untuk membersihkan di sekitar halaman saja depan garis polisi, biar orang yang mendoakan Angeline bisa khusyuk berdoa."
Petugas Polsek Dentim yang sekarang ditugaskan menjaga rumah Angeline mengatakan setiap hari, biasanya dari pukul 06.00 Wita hingga 03.00 Wita dini hari, selalu datang warga untuk meletakkan karangan bunga, makanan ringan, minuman, dan menyalakan lilin.
"Hampir setiap hari, ramai terus, jalanan di depan sini jadi macet," katanya. [Luh Wayanti]