Suara.com - Ibu angkat Engelina Margriet Megawe (Angeline), Margriet Christina Megawe (Margaret), mengaku sempat mencari putri angkatnya, setengah jam setelah ia hilang. Karena tidak kunjung ditemukan, Margaret menanyakan kepada Agus, pembantu yang kini sudah dijadikan tersangka kasus kematian Angeline.
Ketika itu, menurut Margaret, Agus mengaku tidak tahu keberadaan Angeline. Padahal, sebelumnya, kata Margaret, Angeline sempat mengantarkan balpoint kepada Agus. Namun, setengah jam kemudian, Margaret yang sedang menonton televisi, memanggil korban tetapi tak ada jawaban.
"Setelah memanggil dan tidak ada jawaban, kemudian klien kami bertanya kepada Agus dan dia pun menjawab tidak tahu," kata salah satu anggota tim kuasa hukum Margaret, Dion Pongkor, di Polda Bali, Denpasar, Sabtu (20/6/2015).
Saat bertanya kepada Agus, Margaret membuka kamar Agus, namun tidak menemukan Angeline.
"Saat itu katanya Agus menyembunyikan Angeline di dalam lemari, itu kata klien kami," lanjut Dion.
Sementara itu, keterangan berbeda diberikan oleh Agus. Agus mengatakan, setelah dibunuh, ia meletakkan jenazah Angeline di bawah kasur.
Kejadian itu terjadi pada 16 Mei 2015 sekitar pukul 13.00 WITA. Angeline baru dikabarkan menghilang oleh Margaret pada pukul 15.00 WITA pada hari yang sama.
Margaret saat ini dijadikan tersangka atas penelantaran anak. Sudah seminggu lamanya ibu angkat Angeline itu ditahan oleh Polda Bali.
Jenazah Angeline ditemukan pada 10 Juni 2015 pada pukul 11.30 WITA di dalam rumahnya di jalan Sedap Malam, tepatnya dibelakang kandang ayam dekat pohon pisang.
Jenazah Angeline sudah dimakamkan pada Selasa 16 Juni 2015 di Banyuwangi tempat asal kedua orangtua kandungnya, Rosidik dan Hamidah. (Luh Wayanti)