Komnas PA Akan Dirikan Monumen di Bali untuk Angeline

Sabtu, 20 Juni 2015 | 16:55 WIB
Komnas PA Akan Dirikan Monumen di Bali untuk Angeline
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, saat berbicara di Denpasar, Bali, Sabtu (20/6/2015). [Suara.com/Luh Wayanti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah kematiannya yang mengenaskan, Engeline Margriet Megawe (Angeline), korban pembunuhan dan kekerasan seksual, rencananya akan dibuatkan sebuah monumen oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Indonesia.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan, monumen tersebut adalah juga sebagai bentuk perlawanan atas kekerasan dan penganiayaan, serta penelantaran terhadap anak.

Arist menjelaskan, kematian Angeline ini jangan dijadikan sekadar tontonan. Menurutnya, kematian bocah cantik itu harus dijadikan sebagai ikon perlawanan atau perang terhadap segala bentuk ekploitasi, penelantaran, penganiayaan dan dikskriminasi bagi anak-anak Indonesia.

"Oleh karena itu, kami Komnas PA mencanangkan putri cantik kami menjadi ikon (untuk) memutus mata rantai segala bentuk kekerasan," ungkapnya, usai pendeklarasian Angeline sebagai ikon melawan kekerasan terhadap anak, di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Sabtu (20/6/2015).

Arist menjelaskan, monumen itu akan merupakan peringatan bagi semua orang, agar menghentikan kekerasan terhadap anak.

"Bali ini adalah lokasi wisata internasional. Maka monumennya itu nanti akan ada di ruang terbuka hijau, dan wajib hukumnya semua orang datang ke sana, untuk mengenang Angeline sebagai pejuang anti-kekerasan," ujarnya.

Saat ini, menurut Arist pula, pihaknya sedang mencari lahan untuk dijadikan lokasi monumen tersebut. "Kami sudah meminta kepada Wali Kota Denpasar untuk menyediakan tempat (guna) dijadikan monumen bagi adek kita Angeline," pungkasnya.

Diketahui, Angeline sempat dikabarkan menghilang oleh Magriet Christina Megawe (Margaret), ibu angkatnya, pada 16 Mei 2015. Dia lantas ditemukan pada 10 Juni 2015, di rumahnya dalam keadaan tewas, serta telah dikubur dan membusuk. Dalam kasus ini, Angeline disebut tak hanya menjadi korban pembunuhan dan pelecehan seksual, tapi juga sebagai korban penelantaran anak. [Luh Wayanti]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI