Suara.com - Partai Golkar kubu Agung Laksono menegaskan tidak perlu islah dengan kubu Aburizal Bakrie karena tidak membuahkan hasil yang positif.
"Islah itu harus disejalankan dengan ketulusan dan keiklasan. Yang terjadi sekarang malah sebaliknya," kata Ketua DPP Partai Golkar hasil musyawarah nasional (MUnas) Ancol Leo Nababan di Tanjungpinang, Sabtu (20/6/2015).
Dia mengatakan islah khusus agar Partai Golkar dapat mengikuti pilkada tidak layak untuk dilanjutkan, lantaran Aburizal Bakrie menyatakan pilkada tidak penting. Menurutnya, pernyataan Aburizal Bakrie itu melukai hati kader Partai Golkar, terutama yang berniat mencalonkan diri pada pilkada.
"Bagi kami Golkar perlu mengikuti pilkada," tegasnya.
Menurut dia, islah khusus antara kedua kubu tidak perlu dilanjutkan lagi dengan alasan Kantor Partai Golkar kubu Agung pernah diserang sekelompok orang yang dipimpin Azis Syamsudin, kader Golkar kubu Aburizal Bakrie.
"Dalam beberapa kali persidangan terkait polemik Partai Golkar di Pengadilan Jakut, komentar dari pengurus kelompok sebelah (Aburizal Bakrie) tidak bersahabat," katanya.
Fakta lainnya, menurut dia, ada hal yang tidak masuk akal terkait kepengurusan Partai Golkar hasil munas di Riau yang masih digadang-gadangkan, padahal sudah dua kali demisioner.
"Sekarang mereka mengatasnamakan sebagai pengurus hasil munas di Riau. Ini tidak masuk akal. Sudah tidak ada artinya, untuk apa kami berdialog dengan mereka," katanya. (Antara)
Leo Nababan Nilai Kubu Ical Tak Serius Untuk Islah
Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 20 Juni 2015 | 09:07 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Bak Kutukan, Riwayat Partai Golkar Sering Konflik Jelang Pemilu
13 Juli 2023 | 10:55 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI