Suara.com - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berduka atas meninggalnya Engeline Christina Megawe (Angeline) di Jalan Sedap Malam 26, Denpasar, Bali. Bocah berusia delapan tahun tersebut diperkosa dan dibunuh, lalu jenazahnya di kubur di rumah ibu angkat, Margriet Christina Megawe (Megawe).
"Presiden dan Ibu Negara sangat berduka atas wafatnya Angeline," demikian twit akun Twitter pribadi Iriana Joko Widodo yang dikelola oleh staf.
Jokowi dan Irina kemudian mendoakan agar orangtua Angeline tetap bersabar menghadapi cobaan.
"Semoga keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan," tulis akun Twitter Iriana.
Kasus Angeline menyita perhatian banyak pihak. Berbagai kalangan mendesak polisi mengungkap kasus ini sampai tuntas kemudian pelakunya dihukum seberat-beratnya agar memberikan efek jera. Para pengambil kebijakan juga didesak untuk menangani kasus kekerasan terhadap anak dari hulu sampai hilir.
Angeline diadopsi Margaret sejak umur tiga hari pada 2007. Sejak itu, Angeline belum pernah bertemu orangtua kandung, Hamidah dan Rosidik.
Dalam kasus Angeline, polisi sudah menetapkan dua orang tersangka. Pertama, Agus, orang yang pernah menjadi pembantu rumah Angeline, ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan. Kedua, Margaret, jadi tersangka kasus penelantaran anak.
Sebanyak 37 saksi telah diperiksa penyidik, termasuk dua putri kandung Margaret.
Bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, sebelumnya dilaporkan orangtua angkatnya hilang pada Sabtu (16/5/2015).
Tapi ternyata, jasad Angeline ditemukan dalam kondisi terkubur di halaman belakang rumah Margaret, dekat kandang ayam, Rabu (10/6/2015).