Suara.com - Ternyata, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah meminta ajudannya untuk memungut sampah yang terbuat dari stereofom di pagar Istana Negara, Jakarta Pusat. Hal ini diceritakan Ahok kepada guru dan murid sekolah dasar yang menjadi finalis Antangin Junior Creative Green School di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Jumat (19/6/2015).
"Saya pas datang ke kantor (melihat) pagarnya istana ada sampah stereofom. Saya suruh ajudan turun," kata Ahok.
Ahok sengaja meminta bantuan ajudan, soalnya, kata Ahok, kalau Ahok sendiri yang mengambil sampah bisa menjadi konsumsi media.
"Kalau saya yang turun jadi berita," ujar Ahok. Cerita Ahok ini bertujuan untuk membuat anak-anak sekolah semakin sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Ahok yakin kalau seandainya sampah stereofom tersebut tidak diambil ajudannya, sampai sekarang masih ada di sana.
"Ada orang kebersihan di istana? Ada. Tapi mungkin dia mikirnya kan di luar pagar bukan urusan saya," kata Ahok.
Ahok menduga sampah tersebut ditinggalkan oleh warga yang unjuk rasa di depan Istana.
"Kemungkinan ini pasukan atau (sampah) orang demo yang buang sampah sembarangan. Urusan sampah ini masalah kita bersama. Ini harus dilatih sejak kecil," Ahok menambahkan.