Cegah Kasus Angeline Terulang, Ahok Minta Ortu Hati-hati

Jum'at, 19 Juni 2015 | 11:31 WIB
Cegah Kasus Angeline Terulang, Ahok Minta Ortu Hati-hati
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Lapangan Tembak Pistol Rama dan Shinta di markas Kopassus, Cijantung, Rabu (17/6/2015). [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Angeline di Bali membuat mata banyak orang terbelalak. Anak angkat berusia delapan tahun yang menjadi korban pembunuhan itu, ternyata juga korban penelantaran dan pelecehan seksual. Kasusnya sekarang sedang ditangani Polda Bali.

Belajar dari kasus tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengimbau seluruh warga Jakarta, terutama para orangtua, agar menjaga anak-anak dari tindakan pelecehan seksual.

"Hati-hati aja. Kita lagi pasang banyak CCTV (sebanyak mungkin di sudut-sudut ruas jalan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/6/2015).

Mengenai kasus pelecehan seksual yang sebagian dilakukan orang dekat anak di rumah, solusi Ahok ialah membangun sebanyak mungkin ruang publik terpadu ramah anak. Dengan adanya banyak taman yang layak untuk anak, kata Ahok, masalah keluarga bisa diatasi secara kekeluargaan maupun gotong royong.

"Nah kalau gitu memang mesti RPTRA, jadi mereka berteman, ada komunitas, di situ bisa membagikan persoalan dia. Karena tiap-tiap rumah tangga ada kesusahan masing-masing. Nah dengan adanya (RPTRA) kamu bisa kumpul bersama teman-teman, ada teman curhat," kata Ahok.

"Memang fungsi RT RW memang mesti kuat. 1 RT kan mengurus minimal 30 rumah, kalau RT nggak tahu berapa anggotanya, jadi harusnya enggak jadi ketua RT kan, nah saya minta lurah kalau RT RW yang enggak jadi pemerhati, pecat aja," Ahok menambahkan.

Setelah kasus Angeline, pelecehan seksual terhadap anak di Jakarta yang baru-baru ini terjadi dialami oleh RT (12). Dia bersama kedua orangtuanya, Kamis (18/6/2015) malam lalu, mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara untuk melaporkan kasus pencabulan. Anak kelas IV SD ini mengaku dicabuli oleh paman sendiri, Suyanto (38), sejak masih kelas II SD.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI