Suara.com - Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono dicopot oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Selanjutnya, Ahok mengangkat Kresno Sediarsi yang sebelumnya menjabat Direktur Teknologi dan Operasional Bank Mandiri.
Perombakan Direksi Bank DKI seusai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank DKI pada Rabu (17/6/2015) kemarin.
"Mungkin mesti ganti orang yang lebih mengerti tentang bagaimana membawa ke Buku 4. Kita ambil dari BNI, Mandiri dan dari BCA satu direksi," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/6/2015).
Dengan adanya perombakan, Ahok berharap pencapaian Bank DKI mencapai target. Apalagi, bank plat merah ini sekarang diisi orang-orang yang dianggap berpengalaman di bidangnya.
"Kita ambil dari BCA juga karena ngerti ritel. Komisaris juga ada dari BI juga yang pengawasan juga dari BNI. Jadi sekarang preskom itu cuma satu di DKI. Betul-betul semua profesional," kata Ahok.
"Yang kita harapkan dalam 2-3 tahun bisa bawa Bank DKI untuk go public dan bisa Buku 4. Targetnya itu menggarap PKL melalui UMKM. Makanya kita coba mau bangun pasar rakyat," Ahok menambahkan.
Ahok membantah perombakan Direksi Bank DKI karena ada korupsi. Ahok menilai direktur sebelumnya tidak sejalan dengan apa yang diinginkan Bank DKI.
"Tidak ada yang korupsi hanya mereka tidak bisa cepat membawa visi misi DKI. Kita inginnya kalau dapat suntikan modal jangan pinjamkan ke perusahaan, tapi ke UMKM. Mereka lebih milih menjamin ke perusahaan," kata Ahok.