Suara.com - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar, Bali, menghadirkan tiga orang saksi terkait kasus penelantaran anak yang menimpa Engeline (Angeline) dengan tersangka Margriet Christina Megawe.
"Mereka banyak tahu tentang apa yang terjadi terhadap Engeline selama ini," kata petugas dari P2TP2A Denpasar, Siti Sapurah ditemui Mapolda Bali, Kamis (18/6/2015).
Ketiga saksi itu yakni Yudith, Franky, dan Laura tiba di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali, sekitar pukul 10.15 WITA.
Mereka sebelumnya diterbangkan dari Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu (17/6/2015) untuk memberikan kesaksian yang memberatkan Margriet. Ketiganya, lanjut perempuan yang kerap disapa Ipung itu, pernah tinggal di kediaman Margaret di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar pada periode Desember 2014 hingga Maret 2015.
"Mereka tinggal di kamar yang berada di lantai atas," ucap Siti.
Satu dari tiga orang tersebut yakni Laura merupakan kerabat Margaret.
Menurut Siti Sapura, ketiga memberikan kesaksian terhadap perilaku wanita berusia 60 tahun itu karena kerap melakukan penganiyayaan, penelantaran dan pemberian makanan yang tidak layak kepada bocah malang itu.
"Angeline kerap dipukul, dibentak," imbuh Siti.
Polisi kini masih memeriksa Margaret dalam kasus dugaan penelantaran anak oleh Polda Bali. Sedangkan Polresta Denpasar menyelidiki kasus pembunuhan Engeline yang diduga dilakukan oleh mantan pekerja Margaret, Agus.
Sebelumnya polisi telah melakukan tes kebohongan kepada kedua tersangka karena dinilai kerap memberikan keterangan berubah. Namun polisi tidak membeberkan detail hasil pemeriksaan tersebut. (Antara)
P2TP2A Denpasar Siapkan Tiga Saksi yang Beratkan Margaret
Esti Utami Suara.Com
Kamis, 18 Juni 2015 | 10:27 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI