Ini Data Korban Longsornya Tebing Pantai Wisata di Gunung Kidul

Kamis, 18 Juni 2015 | 07:44 WIB
Ini Data Korban Longsornya Tebing Pantai Wisata di Gunung Kidul
Ilustrasi longsor. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akibat tertimpa dan tertimbun tebing yang longsor di kawasan wisata Pantai Sadranan, Dusun Pulegundes, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kab Gunungkidul, DIY sore tadi 3 wisatawan meninggal dunia sedangkan 2 wisatawan berhasil di selamatkan.

Sementara beberapa wisatawan lainnya hingga malam hari ini masih terus dilakukan pencarian di lokasi longsor.

Hal tersebut diungkapkan Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB malam ini melalui pesan elektronik.

Menurut Sutopo, seluruh korban merupakan wisatawan lokal yang sedang berwisata dan berteduh dibawah tebing di sekitar pantai Sadranan.

Sutopo juga mengatakan ke tiga korban meninggal yang sudah berhasil dievakuasi tersebut diantaranya adalah Joko Susanto (35) (suami Indah) alamat Ngablak, Srumbung, Magelang. Risa Umami (22) serta Muh. Taufik (20) alamat Asrama Yonif.

Sememtara untuk korban selamat yang mengalami luka, diantaranya Kasiyem (45) alamat Bulu, Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul serta Indah Lestari alamat Ngablak, Srumbung, Magelang, dan seluruh korban luka-luka saat ini telah dibawa ke RSUD Wonosari untuk menjalani pengobatan dan tindakan medis.

Menurut Sutopo hingga malam ini tim SAR bersama TNI POLRI, BPBD serta warga sekitar masih berusaha keras melakukan evakuasi dan diperkirakan masih ada lima orang korban yang hingga saat ini masih tertimbun longsor.

"Alat berat telah dikerahkan untuk evakuasi korban. Saat ini sedang dilakukan pemecahan batu untuk memudahkan evakuasi", kata Sutopo.

Sutopo juga mengatakan tebing yang runtuh tersebut memiliki tinggi sekitar 8 meter dan di bawah tebing terhampar pasir putih pantai.

"Tebing tersebut berlubang di bagian bawah, yang seringkali dijadikan tempat berteduh wisatawan. Diperkirakan tebing tersebut telah retak karena pelapukan. Adanya tumbuhan pandan dan akar lainnya juga mempercepat pelapukan, menyebabkan tidak mampu menopang beban berat tebing itu sendiri", kata Sutopo. [Wita Ayodhyaputri]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI