Suara.com - Ribuan bibit ikan gurame dan nila dibudidayakan dalam bak di lokasi Pemancingan Ikan Sri Dewi, Kelurahan Tunggurono, Kota Binjai, banyak yang mati akibat debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo.
Pembudidaya ikan Gurami di Binjai, Pristianto (51) Rabu, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (10/6) pagi. Saat itu, menurut Pris, dirinya akan memberi makan pada ikan yang sedang dikembangkannya.
"Namun, alangkah terkejutnya ketika melihat ikan-ikan di dalam bak itu, kelihatan lemas dan menggelepar-gelepar, serta akhirnya banyak yang mati," ujarnya.
Kemudian, setelah diteliti ternyata air yang terdapat budidaya ikan tersebut telah bercampur dengan debu vulkanik erupsi Sinabung terjadi dalam beberapa minggu ini.
"Air tersebut berwarna kecoklatan dan berbau belerang yang sangat pekat, sehingga ikan tersebut banyak mati dan sulit bernapas," katanya.
Pris menjelaskan, dia telah mencoba mengatasinya debu yang mengandung bahan kimiawi dengan memberikan larutan kuning dan air garam.
Tetapi, tidak juga membuahkan hasil atau dapat mencegah berkurangnya kematian bibit ikan tersebut."Saya akhirnya pasrah dengan bibit ikan yang sedang dikembangkannya itu banyak yang mati, kalau begini terus bisa gulung tikar," katanya.
Ketika ditanyakan berapa jumlah kerugian akibat kematian bibit ikan tersebut, Pris mengatakan, diperkirkan mencapai nilai puluhan juta rupiah, hal ini suatu tantangan bagi dirinya yang melaksanakan budi daya ikan tersebut.
"Masalah ini telah dilaporkan pada Dinas Perikanan Pemkot Binjai," katanya.
Kecamatan Binjai Timur dengan luas wilayah 2.170.00 hektare,dan memiliki jumlah Penduduk pada tahun 2009, sebanyak 53.792 orang terdiri dari Laki - laki 26.867 orang dan Wanita 26.867 orang.
Kecamatan Binjai Timur membawahi 7 Kelurahan yaitu beberapa diantaranay, Kelurahan Tanah Tinggi, Kelurahan Tunggurono, Kelurahan Timbang Langkat, Kelurahan Sumber Mulyo Rejo, Kelurahan Dataran Tinggi, dan Kelurahan Mencirim.
Erupsi Gunung Sinabung yang terjadi Rabu (10/6) pukul 00.00 -06.00 WIB, asap putih tebal tinggi 500 meter.Dua kali guguran lava pijar sejauh 1.500 meter ke selatan dan 1.000 meter ke tenggara.
Jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung hingga Selasa (16/6) tercatat sebanyak 10.714 jiwa.Dan sebelumnya jumlah pengungsi Senin (16/6) sebanyak 7.549 orang.
Para pengungsi itu, ditempatkan di 10 lokasi penampungan,yakni Jambur Lau Buah Batu 882 jiwa, Paroki Gereja Katolik Kabanjahe 974 jiwa, dan Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe 756 jiwa.
Gedung Serbaguna GBKP Kabanjahe 454 jiwa, Jambur Sempajaya 1.462 jiwa, Gudang Jeruk Surbakti 660 jiwa, Jambur Tongkoh 2.728 jiwa, Jambur Korpri 1.200 jiwa, Jambur Tanjung Mbelang 948 jiwa, dan GPDI Ndokum 650 jiwa.
Sebelumnya, PVMBG sejak 2 Juni 2015 pukul 23.00 WIB mengeluarkan pengumuman bahwa status Gunung Sinabung naik dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).
Ribuan Ikan Mati Akibat Debu Sinabung
Ardi Mandiri Suara.Com
Kamis, 18 Juni 2015 | 02:48 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI