Ibu Angkat Angeline Batal Diperiksa Pakai Alat Uji Kebohongan

Siswanto Suara.Com
Selasa, 16 Juni 2015 | 17:16 WIB
Ibu Angkat Angeline Batal Diperiksa Pakai Alat Uji Kebohongan
Ibu angkat Angeline, Margriet Christina Megawe atau Margaret, yang berada di bagian depan (15/6/2015) [suara.com/Luh Wayanti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Margriet Christina Megawe alias Margaret batal diperiksa menggunakan alat uji kebohongan atau lie detector di Polda Bali, hari ini, Selasa (16/6/2015).

"Masih pemeriksaan lanjutan saja, nanti ya," kata M. Ali Sadikin, pengacara Margaret, di Polda Bali.

Ali menambahkan kliennya diperiksa kasus penelantaran terhadap anak angkat, Angeline (8). Angeline sendiri sekarang sudah meninggal dunia. Dia meninggal secara tragis, dibunuh, lalu jasad dikubur begitu saja di lubang tanah belakang rumah Margaret di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali.

Pengacara lainnya, Teddy Raharjo, menambahkan Margaret diperiksa di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Bali, selain soal penelantaran anak, juga soal sah atau tidaknya pengangkatan Angeline menjadi anak. Margaret juga diperiksa soal Angeline yang diminta memelihara ayam di rumah.

"Masih soal pengangkatan anak, sama sejak kapan dia pelihara ayam," kata Teddy .

Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Hery Wiyanto mengatakan Margaret diperiksa secara bergantian dengan tersangka pembunuh Angeline, Agustinus Tai Hamdani.

Angeline diadopsi Margaret sejak umur tiga hari pada 2007. Sejak itu, Angeline belum pernah bertemu orangtua kandung.

Dalam kasus Angeline, polisi sudah menetapkan dua orang tersangka. Pertama, Agus, orang yang pernah menjadi pembantu rumah Angeline, ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan. Kedua, Margaret, jadi tersangka kasus penelantaran anak.

Bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, sebelumnya dilaporkan orangtua angkatnya hilang pada Sabtu (16/5/2015).

Tapi ternyata, jasad Angeline ditemukan dalam kondisi terkubur di halaman belakang rumah Margaret, dekat kandang ayam, Rabu (10/6/2015).

Jenazah Angeline ditemukan dalam keadaan tertelungkup memeluk boneka barbie dan dibungkus kain sprei putih.

Dari hasil autopsi RS Sanglah, di lehernya ditemukan bekas jeratan dan banyak sekali tanda kekerasan akibat benda tumpul, bahkan sundutan rokok di tubuh bocah tersebut. Ia juga menjadi korban perbuatan asusila yang dilakukan Agus. Kekerasan yang diterima Angeline diduga sudah berlangsung lama.

Tim pendamping hukum orangtua Angeline dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar tidak puas dengan apa yang disangkakan polisi kepada Margaret.

Siti mengaku heran dengan polisi yang hanya menetapkan Margaret menjadi tersangka penelantaran anak.

Siti yakin pembunuh Angeline bukan cuma Agus.

Margaret ditangkap pada Minggu 14 Juni dini hari di salah satu villa di Canggu, Kuta, Badung, Bali.

Sementara itu, hari ini, jenazah Angeline sudah boleh dibawa pulang ke kampung halaman di Banyuwangi, Jawa Timur. Saat ini, jenazah sudah dalam perjalanan dan diperkirakan tiba di Banyuwangi malam nanti. Jenazah diberangkatkan dari Rumah Sakit Sanglah sekitar pukul 15.40 Wita, yang diiringi salawat dan pembacaan surat Al Fatihah. (Luh Wayanti)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI