Suara.com - Tersangka pembunuh Engeline Margriet Megawe (Angeline), Agustinus Tai Hamdani, ditahan di Polresta Denpasar, Bali, Selasa (16/06/2015). Setelah kasusnya terungkap, lelaki asal Sumba, Nusa Tenggara Timur, itu merasa ketakutan.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Denpasar Komisaris Polisi I Nengah Sadiartha Agus takut karena merasa sangat bersalah telah menghabisi nyawa bocah berusia delapan tahun.
Itu sebabnya, kata Sadiartha, Agus minta izin dipertemukan dengan pendeta.
"Dia ingin didoakan agar bisa tenang dan diberikan keselamatan. Dia sendiri yang meminta didatangkan pendeta," kata Sadiartha di Denpasar.
Ketika ditanya soal isu Agus memiliki ilmu hitam, Sadiartha mengatakan itu tidak betul.
"Tidak benar dia punya ilmu-ilmu, dia hanya minta berdoa, semacam pengakuan dosa dan kejujuran kepada pendeta," katanya.
Polisi pun memenuhi keinginan Agus, pada Minggu (14/6/2015), Pendeta Yonathan dihadirkan ke ruang Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Denpasar.
Agus pun menyampaikan pengakuan dosa kepada Pendeta Yonathan.
Angeline diadopsi Margriet Christina Megawe (Margaret) sejak umur tiga hari pada 2007. Sejak itu, Angeline belum pernah bertemu orangtua kandung, Rosidik dan Hamidah.
Dalam kasus Angeline, polisi sudah menetapkan dua orang tersangka. Pertama, Agus, orang yang pernah menjadi pembantu rumah Angeline, ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan. Kedua, Margaret, jadi tersangka kasus penelantaran anak.