Kasus Angeline, AA Terindikasi Tidak Jujur dalam Tes Kebohongan

Selasa, 16 Juni 2015 | 07:58 WIB
Kasus Angeline, AA Terindikasi Tidak Jujur dalam Tes Kebohongan
Suasana olah TKP kasus pembunuhan Angeline di Sanur, Denpasar, beberapa waktu lalu. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Bali telah melakukan tes kebohongan (menggunakan lie detector) kepada lelaki berinisial AA yang diduga mengetahui dan terlibat atas kematian Engeline Margriet Megawe (Angeline). Tes tersebut dilakukan Senin (15/6/2015) di Polresta Denpasar, dan hasilnya mengindikasikan dia berbohong.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan, berdasarkan hasil dari penggunaan lie detector terhadap AA, ada beberapa jawaban yang mengindikasikan dia berbohong.

"Hasilnya ada indikasi bahwa AA saat dites dengan lie detector, dia berbohong. Ada beberapa pertanyaan yang jawabannya itu bohong," terang Hery di Mapolda Bali, Selasa (16/5).

Hery menambahkan, berdasarkan keterangan AA yang tidak jujur itu, pihaknya akan lebih intensif melakukan penyidikan.

"(Atas) Indikasi adanya kebohongan ini, dari sanalah kami akan menyidik lebih lanjut lagi," paparnya.

Hery menambahkan, inti materi pertanyaan kepada AA sendiri tidak boleh disampaikan kepada khalayak, karena itu merupakan masukan untuk penyidik. Yang jelas menurutnya, hingga saat ini AA belum bisa dijadikan sebagai tersangka, karena belum ada bukti yang cukup kuat.

"Kami belum menentukan apakah AA yang bersangkutan, sebagai tersangka, karena kami belum  mendapatkan bukti awal," jelasnya.

Sementara untuk Agus, tersangka pembunuhan Angeline, rencananya juga akan diperiksa menggunakan lie detector pada hari ini. Demikian juga dengan ibu angkat korban, Margriet Christina Megawe alias Margaret, yang menjadi tersangka penelantaran anak.

"Sejauh ini, Agus dan M (Margaret) keterangannya selalu berbeda-beda. Untuk itu, kami akan mengetes mereka juga," jelas Hery.

Hingga saat ini, Agus dan Margaret sendiri masih ditahan di Polda Bali.

Seperti diketahui, Angeline sempat dinyatakan hilang oleh ibu angkatnya Margaret pada tanggal 16 Mei 2015 lalu. Korban diketahui diangkat anak oleh Margaret sejak usia tiga hari, yang diambil dari pasangan Rosidi dan Hamidah.

Margaret mengangkat Angeline sebagai anak saat masih bersama suami keduanya yaitu almarhum Duglas, warga Amerika Serikat (AS), pada tahun 2007 lalu. [Luh Wayanti]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI