Ada Isu Suap di Kasus Angeline, Kompolnas: Kita Akan Selidiki

Siswanto Suara.Com
Senin, 15 Juni 2015 | 20:45 WIB
Ada Isu Suap di Kasus Angeline, Kompolnas: Kita Akan Selidiki
Ibu angkat Angeline, Margriet Christina Megawe atau Margaret, yang berdiri di tengah (15/6/2015) [suara.com/Luh Wayanti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Hamidah Abdurrahman dan Edi Saputra Hasibuan mendatangi Polda Bali, Denpasar, Senin (15/06/2015), terkait proses penanganan kasus pembunuhan Engeline Margriet Megawe (Angeline). 

Hamidah mengatakan kunjungan Kompolnas dari pukul 15.30 Wita hingga pukul 20.00 Wita tadi sekaligus untuk melihat lebih dekat para saksi dan tersangka kasus pembunuhan Agustinus Tai Hamdani dan tersangka penelantaran terhadap Angeline, Margriet Christina (Margaret).

Hamidah menambahkan selama ini publik menilai polisi lamban mengungkap kasus Angeline, padahal yang terjadi penyidik bekerja serius.

"Untuk itulah kami turun, dan harus disadari untuk mengungkap kasus ini tidak bisa dilakukan dengan buru-buru. Polisi sudah cukup bekerja keras itu yang harus kami hargai," katanya.

Di tengah proses penyidikan, ada isu miring yang berkembang bahwa polisi disuap sehingga prosesnya berjalan lamban. Menanggapi isu, Hamidah mengatakan akan mencari tahu kebenarannya.

"Kami lihat dulu faktanya. Kami tidak bisa langsung menuding. Semua laporan akan kita selidiki," katanya.

Edi Saputra Hasibuan menambahkan Kompolnas akan berada di Bali selama tiga hari. Besok, Selasa (16/6/2015), Kompolnas akan bertemu Kapolresta Denpasar dan Kapolda Bali.

"Kami di sini hanya memantau dan mengumpulkan data dari apa yang sudah ramai dibicarakan publik. Soal kinerja kepolisian dinyatakan lambat, kami rasa tidak,"ujarnya.

Dalam kasus Angeline, polisi sudah menetapkan dua orang tersangka. Pertama, Agus, orang yang pernah menjadi pembantu rumah Angeline, ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan. Kedua ibu angkat Angeline, Margaret, jadi tersangka kasus penelantaran anak.

Bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, sebelumnya dilaporkan orang tua angkatnya hilang pada Sabtu (16/5/2015).

Tapi ternyata, jasad Angeline ditemukan dalam kondisi terkubur di halaman belakang rumah, dekat kandang ayam.

Jenazah Angeline ditemukan dalam keadaan tertelungkup memeluk boneka barbie dan dibungkus kain sprei putih.

Dari hasil autopsi RS Sanglah, di lehernya ditemukan bekas jeratan dan banyak sekali tanda kekerasan akibat benda tumpul, bahkan sundutan rokok di tubuh bocah tersebut. Ia juga menjadi korban perbuatan asusila yang dilakukan Agus. Kekerasan yang diterima Angeline diduga sudah berlangsung lama.

Tim pendamping hukum orangtua Angeline dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar tidak puas dengan yang disangkakan kepada Margaret.

Salah satu pendamping, Siti Sapurah, mengaku heran dengan polisi yang hanya menetapkan Margaret menjadi tersangka penelantaran anak.

Mereka yakin pembunuh Angeline bukan cuma Agus.

Margaret ditangkap pada Minggu 14 Juni dini hari di salah satu villa di Canggu, Kuta, Badung, Bali. (Luh Wayanti)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI