Bayi Kembar Siam Dempet Kepala akan Dioperasi di Yogya

Senin, 15 Juni 2015 | 17:28 WIB
Bayi Kembar Siam Dempet Kepala akan Dioperasi di Yogya
Bayi perempuan kembar, Fitri Rahmawati dan Fitri Sakinah [Alfiansyah Ocxie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi kembar siam yang terlahir dengan kepala bersatu atau diagnosis conjoined twins craniopagus, Fitri Rahmawati dan Fitri Sakinah, direncanakan menjalani operasi di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Namun sebelum dibawa ke Yogya, keduanya akan diperiksa dulu oleh tim dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta.

Fitri Rahmawati dan Fitri Sakinah akan dijemput tim dokter RSPAD Gatot Soebroto menggunakan pesawat khusus pada Selasa (16/6/2015).

Wakil Direktur Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh, Azharuddin, mengatakan proses operasi bayi kembar siam ini akan dilakukan oleh tim dokter dari seluruh Indonesia.

"Setelah kita melakukan komunikasi, diskusi dengan para ahli, kedua bayi ini akan kembali diperiksa sebelum proses operasi. Kapan akan dioperasi? Keputusannya setelah itu selesai dilakukan pada akhir bulan ini," kata Azharuddin di Banda Aceh, Senin (15/6/2015).

Menurutnya selama menjalani perawatan intensif kurang lebih satu bulan di RSUZA, kondisi kesehatan kedua bocah cukup baik. Berat badan bayi yang lahir pada 2 Mei 2015 naik dari 4,4 kilogram menjadi 5,5 kilogram. Mereka juga aktif bergerak.

Sementara itu, dokter spesialis bedah saraf RSUZA, dokter Iskandar, mengatakan operasi pemisahan bayi kembar mempunyai risiko yang cukup tinggi. Di Indonesia, kata dia, operasi terhadap bayi kembar pernah berhasil dilakukan sekitar 20 tahun lalu.

"Setelah 20 tahun keberhasilan itu, baru ini ada lagi kasus yang sama. Ini benar-benar kasus langka, sebab itu kita juga tak dapat memastikan keberhasilannya," kata Iskandar.

Pemisahan bayi kembar siam yang terlahir dengan kepala bersatu, kata dia, pernah dilakukan di Indonesia pada tahun 1987. Tim dokter yang dipimpin oleh Prof. Dr. R.M. Padmosantjojo berhasil memisahkan bayi bernama Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani saat berumur dua bulan.

Proses operasi terhadap bayi tersebut yang melibatkan 96 orang dokter dan memakan waktu sekitar 13 jam.

"Kalau dulu 96 orang dokter ikut operasi, bisa jadi untuk kasus kali ini, melibatkan tim dokter yang lebih banyak lagi. Ada keoptimisan pada kita, ini akan berhasil. Karena dokter yang berhasil mengoperasi pemisahan Yuliana dan Yuliani juga ikut dalam pemisahan bayi dempet kepala ini. Insya Allah, kita optimis," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI