Suara.com - Marciano Norman akan pensiun dari jabatannya sebagai Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk penggantinya, yakni Sutiyoso. Norman pun sudah menyiapkan banyak agenda untuk memasuki masa pensiunnya itu.
"Banyak yang saya lakukan, Yang pasti memberikan waktu luang kepada keluarga," kata Norman usai rapat dengan Komisi I DPR, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Kegiatan lainnya, Marciano bakal fokus sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia sambil membimbing atlet untuk pesiapan Olimpiade.
Dia juga menyebut aktifitasnya tak bakal jauh-jauh dari dunia intelijen dan pendidikan.
"Tentunya saya juga akan mengisi beberapa hal di sekolah intelijen negara dan sekolah-sekolah lain," ujarnya.
Marciano akan terus menjabat sampai Sutiyoso lolos uji kepatutan dan kelayakan di DPR serta dilantik oleh Jokowi.
Sutiyoso saat ini masih menjabat sebagai ketua umum partai dan sempat mendapat penolakan dari aktivis HAM.
Aktivis HAM menilai, Sutiyoso tak cocok menjadi Kepala BIN karena diduga terlibat dalam kasus penyerangan markas PDI di Salemba, Jakarta, pada 27 Juli 1996, yang kini dikenal sebagai peristiwa ‘Kudatuli’.