Suara.com - Polri masih menunggu hasil laboratorium atas temuan bercak darah di kamar ibu angkat Angeline, Margriet Christina Megawe (Margaret), di rumah Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada kaitannya dengan kasus pembunuhan terhadap Angeline yang dilakukan oleh tersangka Agus, semasa masih bekerja di rumah Margaret.
"Memang di salah satu lemarinya ada percikan darah, kami masih menunggu hasil lab," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan, Senin (15/6/2015).
Anton belum tahu kapan hasil laboratorium tersebut keluar.
"Tadi pagi kami hubungi, tapi belum ada hasil apakah darah itu identik dengan darah Angeline atau tidak," katanya.
Anton mengatakan penyidik masih bekerja keras menelusuri kematian bocah berusia delapan tahun tersebut.
"Masyarakat mohon sabar. Karena kita tidak bisa mengadakan penyidikan berdasarkan opini. Harus cek berdasarkan fakta. Harus juga diperkuat dengan scientific investigation," katanya.
Dalam kasus pembunuhan Angeline, polisi baru menetapkan satu tersangka, yakni Agus. Sedangkan ibu angkat Angeline, Margaret, dijadikan tersangka kasus penelantaran Angeline.
Bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, sebelumnya dilaporkan oleh Margaret pada Sabtu (16/5/2015).
Tapi ternyata, jasad Angeline ditemukan dalam kondisi terkubur di halaman belakang rumah, dekat kandang ayam.
Jenazah Angeline ditemukan dalam keadaan tertelungkup memeluk boneka barbie dan dibungkus kain sprei putih.
Dari hasil autopsi RS Sanglah, di lehernya ditemukan bekas jeratan dan banyak sekali tanda kekerasan akibat benda tumpul, bahkan sundutan rokok di tubuh bocah tersebut. Ia juga menjadi korban perbuatan asusila yang dilakukan Agus. Kekerasan yang diterima Angeline diduga sudah berlangsung lama.
Polisi masih menelusuri dalang pembunuhan Angeline.