Suara.com - Utusan Khusus PBB untuk kekerasan seksual yang sempat berkunjung ke kamp-kamp pengungsi di Irak dan Suriah menyatakan kalau perang di wilayah kekuasaan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menyebabkan perempuan dan gadis kecil menderita.
Dia mengungkapkan bagaimana praktik jual beli budak perempuan yang diculik oleh ISIS dan berakhir dengan pemerkosaan.
“Perang ini terjadi di atas tubuh perempuan,” katanya Utusan Khusus PBB Zainab Bangura seperti dilansir Dailystar, Sabtu (13/6/2015).
Dia juga sempat berbicara dengan para perempuan dan gadis yang berhasil lolos dari penyekapan yang dilakukan para anggota ISIS di kamp pengungsian di Turki, Libanon dan Yordania.
Zainab menggambarkan bagaimana mereka dijual seperti sebungkus rokok. Hal ini terjadi bagi para gadis muda yang berasal dari komunitas Yazidi.
“Mereka diculik, dikurung di ruangan lebih dari seratur orang diruangan semput. Ditelanjangi dan dimandikan,” katanya.
“Mereka dipaksa berdiri di hadapan sejumlah lelaki yang melakukan penawaran,” tambah Zainab.
PBB menyebutkan kalau aksi penculikan oleh ISIS ini menjadi bagian dari strategi ISIS merekrut tentara asing.
“Ini adalah cara mereka menarik (tentara asing). ‘kami punya perempuan yang menunggu kamu, masih perawan yang bisa kamu nikahi,” kata Zainab.