Alarm Kebakaran Menyala, Malaysian Airlines Mendarat Darurat

Jum'at, 12 Juni 2015 | 17:39 WIB
Alarm Kebakaran Menyala, Malaysian Airlines Mendarat Darurat
Ilustrasi bendera Malaysian Airlines di Bandara Internasional Kuala Lumpur. [Reuters/Olivia Harris]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah pesawat komersil milik maskapai Malaysian Airlines harus mendarat darurat kembali di Bandara Melbourne, Australia, Jumat (12/6/2015). Pendaratan darurat itu dilakukan karena adanya alarm 'kebakaran pada mesin' yang menyala, selang beberapa menit setelah pesawat take-off dari bandara tersebut.

Pesawat tipe Airbus A330 dengan nomor penerbangan MH148 itu dilaporakan membawa sebanyak 300 penumpang. Pesawat dijadwalkan terbang dari Melbourne menuju Kuala Lumpur, Malaysia.

"Situasi darurat dideklalasikan. Ada alarm 'kebakaran mesin' di kabin. Pesawat lalu segera membuang bahan bakar, dan kembali ke bandara, mendarat dengan selamat di lokasi penyelamatan bandara," ungkap juru bicara Airservices Australia, kepada Reuters melalui telepon.

Hanya saja, berdasarkan keterangan pihak Australian Transport Safety Bureau (ATSB) yang kemudian memeriksa, tidak ada indikasi kebakaran setelah pesawat itu mendarat.

Pihak Malaysian Airlines sendiri, melalui pernyataan resminya, menyebutkan bahwa berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ada bukti terjadinya kebakaran. Mereka juga menyebut bahwa pemeriksaan lebih lanjut masih dilakukan.

"Pesawat Airbus 330 itu kini sedang diperiksa oleh para teknisi dan ground personnel Malaysian Airlines," ungkap pernyataan tersebut.

Sementara itu, semua penumpang pesawat tersebut disebutkan telah dikeluarkan dengan selamat.

Diketahui, pesawat Malaysian Airlines terlibat dalam dua peristiwa tragis pada tahun 2014 lalu. Yang pertama adalah MH370 yang menghilang (diperkirakan) di Samudera Hindia pada bulan Maret, serta sebuah pesawat MH17 yang hancur ditembak di kawasan udara Ukraina beberpa bulan kemudian.

Maskapai milik Malaysia ini sendiri sudah diketahui bangkrut secara teknis, di mana kemerosotannya terjadi bahkan sudah lama sebelum insiden tragis tahun lalu. [Reuters]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI