Suara.com - Bocah cilik korban pembunuhan, Angeline (8), ternyata sempat melawan saat hendak diperkosa oleh tersangka pelaku pembunuhan Agus (25).
Pengacara pelaku, Haposan Sihombing mengungkapkan, Agus mengaku memanggil Angeline masuk ke kamar dan berusaha untuk memperkosanya. Namun, Angeline meronta dan berteriak memanggil ibu angkatnya Margaret (55).
“Di situ dia teriak "mama" (Margaret) dan ada perlawanan dan karena sempat lepas, dia panggil lagi "mama"," kata Haposan saat ditemui di Mapolresta Denpasar, Jumat (12/6/2015).
Masih kata Haposan, Angeline juga berusaha lari ke luar kamar, namun tak berhasil. Pelaku lantas menganiaya korban hingga akhirnya tewas.
“Kemudian pengakuan si Agus langsung mencekik korban dan membenturkan kepala Angeline ditembok," sambung Haposan lagi.
Teriakan Angeline juga tak terdengar oleh ibu angkat, yang menurut Agus berada di dalam kamar lain yang berdekatan dengan kamar pelaku.
Sebelumnya diberitakan, Agus kesal dengan ucapan Angeline yang menyebutnya tak becus kerja.
Pelaku pembunuh Angeline sendiri baru bekerja sekitar tiga pekan saat pembunuhan terjadi. Dia dipecat Margaret setelah sembilan hari Angeline dinyatakan hilang pada 16 Mei 2015.
Belakangan polisi menemukan Angeline terkubur di sebuah lubang dekat kandang ayam yang ditaburi sampah.
Hingga kini kepolisian baru menetapkan satu tersangka dan masih memeriksa dugaan keterlibatan keluarga angkat Angeline. (Luh Wayanti)