Suara.com - Polisi mengklaim terus mengumpulkan bukti-bukti sebagai petunjuk untuk mengungkap pelaku pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia Akseyna Ahad Dori.
"Kami tidak pernah jalan di tempat masalah kasus Akseyna. Kami berjalan, kami mengintensifkan pengumpulan alat bukti, pengumpulan petunjuk dan pengumpulan dokumen-dokumen sebagainya," kata Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti kepada wartawan, Jumat (12/6/2015).
Menurutnya, polisi terus mengembangkan penyelidikan dari hasil temuan dari beberapa tempat yang disinggahi Akseyna sebelum ditemukan tewas di Danau UI.
"Petunjuk-petunjuk yang kami cari bukan hanya dari TKP dimana korban ditemukan, tapi dari berbagai tempat dimana korban pernah berada dan dikembangkan kepada diduga korban terakhir berada," katanya.
"Apa yang kami temukan di tkp-tkp tersebut kami olah, kami analisa apakah ada DNA atau percikan darah dan lainnya, terus kita kembangkan dan Insya Allah kami terus mengupayakan pengungkapan," tambah Krishna.
Dikatakan Krishna, sejauh ini polisi juga sudah memeriksa saksi-saksi baru. Keterangan dari para saksi ini akan disesuaikan dengan keterangan saksi yang dianggap mengetahui sebelum dan sesudah Akseyna ditemukan meninggal.
"Akseyna bertambah saksi, kita dapatkan saksi-saksi baru, yang dianalisa sesuai keterangan saksi kan yang mengalami dan terlibat," katanya.
Sebelumnya, Akseyna ditemukan tewas pada 28 Maret 2015 lalu. Dalam tubuh laki-laki berusia 18 tahun itu ditemukan air dan pasir pada paru-parunya.
Hal itu terungkap setelah hasil forensik juga menyatakan bahwa Akseyna masih bernafas saat berada di dalam air. Meski demikian, hingga saat ini polisi masih belum berhasil mengungkap kematian tersebut.