Suara.com - Sebanyak 18 pengungsi imigran asal Bangladesh yang ditampung di bekas gedung Imigrasi Lhokseumawe, dideportasi dengan menggunakan pesawat komersial, melalui Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe, Kamis.
Para pengungsi tersebut dideportasi sekitar pukul 09.00 WIB, berangkat dari bekas gedung Imigrasi Lhokseumawe menuju ke Bandara Malikussaleh dengan menggunakan bus.
Kasi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kantor Imigrasi Lhokseumawe Albert mengatakan, 18 warga Bangladesh tersebut telah memiliki dokumen resmi, maka langsung dilakukan deportasi sedangkan yang sisanya masih menunggu.
"Awalnya 19 orang yang sudah bisa dideportasi, namun karena satu orang sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Medan, Sumatera Utara, makanya hanya 18 orang yang dideportasi hari ini," ujar Albert.
Albert menambahkan, nanti rute mereka dari Lhokseumawe kemudian ke Bandara Kuala Namu, Sumut. Usai transit di Kuala Namu, kemudian pesawat transit kembali di Malaysia dan baru terbang ke Dhaka, Bangladesh.
Tambahnya, biaya pemulangan 18 orang Bangladesh ini semua ditanggung oleh International Organization for Migration (IOM), dilakukan secara bertahap sambil menunggu kelengkapan "travel document".
Mengenai lamanya waktunya tidak bisa ditentukan, karena yang mengurus dokumen tersebut adalah pihak Kedutaan Besar Bangladesh. Apabila "travel document"-nya sudah diserahkan oleh pihak kedutaan maka segera dilakukan deportasi untuk tahap selanjutnya.
"Kita hanya menunggu saja bagaimana jawaban dari Kedubes Banglades, karena mereka sedang melakukan pendataan terhadap warganya itu. Apabila sudah di keluarkan "travel document" maka baru bisa kita lakukan deportasi ke negaranya," tutur Albert.
Saat ini sisa pengungsi Bangladesh yang belum dideportasi sebanyak 217 orang, mereka masih ditampung di bekas gedung Imigrasi Lhokseumawe, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. (Antara)
Indonesia Deportasi 18 Pengungsi Asal Bangladesh
Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 12 Juni 2015 | 01:20 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI